Roma 13: 4
KARYA TUHAN MELALUI PEMERINTAH
Sebagai orang beriman; kita masuk ke dalam warga kerajaan Allah dan kita juga masuk sebagai Warga Negara Indonesia. Melalui Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma ini hendak mengajarkan sikap yang tepat terhadap pemerintah. Paulus tidak hanya mengabarkan injil tetapi dia juga membentuk sikap jemaat terhadap Pemerintah yang pada kenyataannya berposisi sebagai masyarakat yang hidup di bawah naungan Pemerintahan. Banyak orang yang menganggap bahwa urusan rohani dan pemerintah bertolak belakang, tetapi mari kita lihat firman Tuhan tentang pemerintah di dalam Alkitab serta peranan kita sebagai masyarakat.
1) PEMERINTAH DALAM ALKITAB. “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah”. Sebagai umat beragama harus mempunyai pengakuan seperti itu, karena tidak ada kuasa apapun yang ada di dunia ini tanpa sepengetahuan Tuhan Allah. Dialah yang memberikan kuasa kepada pemerintah sebagai penata masyarakatnya menuju kepada kesejahteraan dan berbagai tujuan negaranya. Sehingga kita harus sportif untuk mengakui bahwa pemerintah itu terbentuk atas izin Tuhan, mereka yang sedang memangku pemerintahan adalah alat yang dipakai untuk Tuhan supaya umatNya lebih tenteram, teratur, aman dan nyaman. Tuhan memberikan kesempatan kepada para pelaksana pemerintah untuk bekerja, berkarya dan juga melayani masyarakat. Melalui pemberian Tuhan seperti jabatan, dapat dipakai untuk memberikan membantu masyarakat dan itu adalah salah satu bentuk pelayanan kepada Tuhan.
2)
WARGA YANG TAAT ATURAN DAN HUKUM. Pemerintah tentu mengupayakan kebaikan
masyarakatnya, karena pada dasarnya tidak ada pemerintah yang ingin
menghancurkan rakyatnya. Sehingga masyarakat perlu mendukungnya dengan bersikap
sebagai warga yang menaati aturan dan hukum yang berlaku. Aturan diciptakan
supaya masyarakat berada dalam tata yang aman, aktivitas lancar sehingga
pemerintahan, ekonomi, sosial, politik dapat berjalan dengan baik. Tetapi jika
kita melanggar hukum, maka kita juga dapat merugikan orang lain, terutama
merugikan diri sendiri dan keluarga. Jika kita melanggar hukum, maka yang patut
kita dapatkan adalah hukum yang berlaku. Maka dari hal itu kita perlu
menghidupkan semboyan: “Jangan tanya apa yang diberikan negara kepadamu, tetapi
tanya apa yang dapat kamu berikan untuk negara”. Apabila kita tidak dapat
memberikan kontribusi yang baik, paling tidak kita tidak merugikan atau
menyusahkan orang lain. Oleh karena itu firman ini mengajak kita menjadi warga
yang sadar akan adanya aturan dan hukum di sebuah negara, dimana hal itu dibuat
untuk menciptakan kebaikan kepada masyarakat. Sebab itu kita harus hidup dalam aturan dan peraturan yang telah
ditetapkan, menghindari pelanggaran hukum, tahu kewajiban dan hak sebagai
warga. Jika masing-masing warga
sadar akan hal itu maka dengan sendirinya kehidupan masyarakatnya akan semakin
maju hingga dapat disebut masyarakat madani atau damai sejahtera. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar