12 Februari 2024

LUKAS 14: 7 - 11 HIDUP DENGAN RENDAH HATI

 

LUKAS 14: 7 - 11

HIDUP DENGAN RENDAH HATI

1.         Seringkali pengajaran Tuhan Yesus sangat berbeda dengan pikiran duniawi. Pada umumnya, manusia (orangnya) sendirilah yang membuat dia menjadi tinggi atau rendah, dihormati atau tidak. Oleh karena itu manusia berupaya untuk dihormati oleh orang lain. Tetapi dalam nats ini menunjukkan bahwa Kehormatan itu bukan dari manusia tetapi berasal dari Allah. Perumpamaan ini menjadi peringatan kepada orang Yahudi, Kaum Farisi dan Ahli-ahli Taurat yang selalu mencari kelebihan, kehormatan diri sendiri. Sebaliknya mereka ingin menemukan perbuatan Yesus yang dianggap bertentangan dengan Hukum Taurat karena pada saat itu hari Sabat maka tidak boleh melakukan pekerjaan termasuk memasak. Tetapi melalui situasi itu Tuhan Yesus menyampaikan beberapa hal pengajaran:

 

2.         HIDUP DENGAN RENDAH HATI. Pengajaran Tuhan Yesus ini berangkat dari ketika Dia melihat kebanyakan undangan/ tamu lebih memilih tempat duduk yang lebih dihormati. Saat itu orang yang duduk lebih dekat kepada tuan rumah adalah orang yang terhormat. Sikap seperti itu menunjukkan bahwa kebanyakan orang mencari kehormatan untuk dirinya, egoisme yang tinggi dan kesombongan. Justru Tuhan Yesus datang untuk mengubahkan mereka supaya meninggalkan sifat-sifat duniawi, memakai karakter dari Allah dan memanggil untuk hidup dalam kerendahan hati. Tuhan Yesus mau mengubah kebiasaan orang Yahudi yang memakai hukum taurat sebagai ‘topeng’ padahal mereka ingin dihormati, dipuji-puji untuk kehormatan dirinya sendiri. Kerendahan hati bukan berarti suatu kekalahan, kerugian, tidak bergengsi tetapi jalan untuk ditinggikan oleh Tuhan. Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Amsal 22: 4). Tuhan telah terlebih dahulu menunjukkan kerendahan hatinya ketika ia mau turun dari Surga dan menjadi manusia untuk menebus orang-orang berdosa, maka Anak Allah itu telah menunjukkan sikap rendah hati yang sempurna supaya dapat diteladani oleh umat Tuhan.

 

3.         ETIKA BERTAMU. Kebiasaan orang Yahudi, tamu terhormat akan datang belakangan, tetapi tempat duduknya tidak boleh diambil oleh orang lain karena akan membuat malu ketika tuan rumah menyuruh untuk pindah duduk ketika orang yang lebih terhormat datang untuk menduduki tempat baginya. Lebih baik mengambil tempat duduk dibelakang dengan keiklasan lalu tuan rumah datang menyuruh untuk duduk di tempat yang tepat dan itu akan lebih berharga. Dalam budaya Batak juga mengaturkan tempat duduk sesuai dengan Budaya Dalihan Natolu, hal itu beriringan juga dengan penempatan pembicaraan, perilaku yang harus sesuai dengan situasinya. Itu adalah salah satu hikmah yang diberikan oleh Tuhan sehingga kita dapat menempatkan segala sesuatu; kedudukan, berbicara, bertindak yang tepat pada porsinya. Melalui perumpamaan Yesus ini juga mengajarkan bagaimana memperlakukan sesama manusia dalam kasih.

 

4.         ALLAH YANG MENINGGIKAN. Tuhan mengetahui siapa yang sepatutnya untuk ditinggikan. Tuhan Allah punya kuasa untuk meninggikan dan merendahkan manusia sesuai dengan kehendakNya. Perumpamaan tentang undangan dan perlakuan dari tuan rumah itu maka kita juga mau melihat bagaimana Tuhan Allah juga mengundang setiap manusia untuk mengikutiNya supaya ikut ke dalam Kerajaan Allah. Oleh karena itu kita perlu mengerti bagaimana Tuhan Yesus memanggil/ mengundang ke dalam keselamatan dan mempersiapkan Kerajaan Allah bagi orang yang percaya. Sebagai orang yang diundang maka perlu melihat diri, merendahkan hati, dan menuruti aturan-aturan yang berlaku. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Ay. 11). Tuhan Yesus telah menjamin keselamatan, tetapi umat Tuhan jangan menjadi tergelincir seperti Kaum Farisi yang selalu salah paham tentang ajaran Tuhan Yesus. Orang yang congkak mengandalkan dirinya yang penuh keterbatasan sehingga ia berupaya meninggikan dirinya, tetapi orang yang rendah hati pasti menganggap dirinya membutuhkan pertolongan dari Tuhan sehingga Tuhan meninggikannya. AMEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar