12 Februari 2024

Jakobus (YAKOBUS) 1: 2-12 HIDUP BERIMAN DAN BERHIKMAT

 

Jakobus (YAKOBUS) 1: 2-12

HIDUP BERIMAN DAN BERHIKMAT

1.         Surat Yakobus ditujukan kepada kedua belas suku Israel yang berada di Perantauan yang mengalami penderitaan. Banyak diantara mereka yang putus asa sehingga mereka lebih memilih sikap yang duniawi. Untuk itulah Yakobus mengirim surat dengan tujuan tetap meneguhkan iman mereka kepada Tuhan Yesus dengan mengajarkan menjalankan kehidupan sesuai dengan cara hidup Kristiani. Kitab Yakobus berisikan petunjuk dan nasihat-nasihat yang bersifat praktek. Meskipun Martin Luther mengatakan Yakobus adalah Surat Jerami, namun dari dari Surat ini menekankan bahwa dalam menjalankan agama Kristen, iman harus disertai perbuatan. Perbuatan tetap menjadi sangat penting bukan karena usaha mendapat keselamatan, tetapi perbuatan adalah buah dari Iman. Abraham (Bapa Orang Percaya) mempunyai iman yang disertai dengan ketaatannya kepada Allah.

2.         Iman yang tahan Uji (Ay. 2-4). Kehidupan tidak selalu mulus termasuk bagi orang yang percaya kepada Tuhan. Orang Kristen Yahudi cukup lama menderita dibawah pemerintahan yang anti Kristen yaitu Kaisar Klaudius hingga Kaisar Nero. Dalam situasi penderitaan yang timbul oleh karena iman kepada Yesus Kristus maka Yakobus menghibur, menguatkan, memotivasi mereka dengan mengatakan: anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Kata pencobaan: Pangunjunan, Peirasmos adalah suatu ujian yang membuat iman semakin teguh, kuat dan murni. Dengan demikian mereka tidak menganggap penderitaan sebagai kesakitan tetapi melihatnya sebagai ujian iman yang menghasilkan ketekunan, ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Jika dilihat dari sisi yang lain maka pencobaan itu adalah proses untuk membentuk sesuatu menjadi lebih baik, seperti atlet yang terus berlatih untuk memenangkan pertandingan, dsb. Setiap manusia yang hidup pasti menemukan tantangannya, kesulitan, penderitaan, tetapi penyertaan Tuhan akan selalu ada bagi orang yang percaya.

3.         Hidup Beriman dan Berhikmat (ay. 5). Umat Kristen Yahudi yang berada di perantauan berada diantara orang-orang berpengetahuan, sehingga mereka menjadi tertekan dan dianggap lebih rendah. Yakobus  mengajarkan bahwa umat yang percaya tidak boleh menjadi takut dan ragu, karena itu mereka harus meminta pertolongan Tuhan dalam doa yang rendah hati, yakin serta penuh kepercayaan. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah. Dalam setiap perjalanan kehidupan maka umat Tuhan harus meminta petunjuk atau hikmat dari Tuhan itu sendiri. Hal itu telah ditunjukkan oleh Raja Salomo ketika ia akan memimpin Bangsa Israel. Ia tidak meminta hal yang lain-lain, selain dari pada hikmat itu sendiri; hati yang mengerti untuk menimbang yang baik dan yang jahat. Lalu Tuhan memberikan permintaannya dan lebih dari apa yang ia minta. Dalam sehari ada banyak kemungkinan yang terjadi, tidak terduga sukacita maupun dukacita bisa datang tiba-tiba, untuk menghadapinya maka setiap orang yang percaya harus meminta hikmat dari Tuhan untuk mampu menjalani kehidupannya.

4.         Hendaklah engkau Setia (ay. 6-8). Tuhan sumber hikmat memberikan hikmat bagi orang yang memintanya dalam iman, supaya jangan lagi bimbang. Dengan memakai hikmat, maka umatNya akan melihat dan menilai kelakuan dan kehidupan dari sudut pandang Allah. Jika terus melihat pencobaan itu sebagai penderitaan, kesakitan maka hal itu dapat membuat orang menjadi lemah, tapi jika dia melihatnya sebagai jalan Tuhan yang akan membuat hidupnya lebih indah itu akan membuatnya sanggup untuk menjalani hidupnya dan tetap bersyukur. Yakobus mengingatkan para Kristen Yahudi yang tidak bertahan dalam imannya kepada Kristus karena mereka dihina dan berbagai penderitaan lainnya, untuk itulah diperlukan kesetiaan kepada Tuhan. Kepercayaan kepada Tuhan menjadi utuh ketika umatNya berserah diri, tidak mendua hati, hati yang yakin kepada Tuhan. Seringkali manusia berdoa tetapi kembali cemas. Ia percaya kepada Tuhan tetapi juga percaya kepada ilah lain. Yakobus 5: 16 b Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

5.         Upah bagi orang menang ( Ay. 9-12). Perlunya kerendahan hati di hadapan Tuhan, sehingga manusia mau menyampaikan perkara hidupnya kepada Tuhan. Tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan manusia: pikiran, kedudukan dan kekayaannya, sebab semuanya itu bersifat sementara dan akan lenyap seperti bunga rumput. Beriman dan Berhikmat dalam skop ini adalah setia kepada Tuhan dan meminta petunjuk dari Tuhan. Iman dan hikmat itulah kekuatan/energi bagi orang yang percaya membuatnya bertahan dalam pencobaan. Ketahanan iman yang mengikut Kristus tidak akan sia-sia, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. AMEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar