11 Juli 2024

Jesus do Roti Hangoluan (Johanes 6: 24-35)

 

Jesus do Roti Hangoluan (Johanes 6: 24-35)

I.                   Pengantar

Dalam Kabar Baik yang disampaikan oleh  Yohanes ini, Yesus dikemukakan sebagai Sabda Allah yang abadi yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Seperti yang dikatakan dalam buku ini, Kabar Baik ini ditulis dengan maksud supaya para pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Raja Penyelamat yang dijanjikan -- Ia Anak Allah sendiri. Juga supaya melalui percaya kepada-Nya mereka memperoleh hidup (20:31).

Pertama-tama buku ini mengisahkan berbagai keajaiban yang dibuat oleh-Nya. Keajaiban-keajaiban itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan, Ia Anak Allah. Di dalam bagian ini dikemukakan bahwa ada orang yang percaya kepada Yesus dan menjadi pengikut-Nya, tetapi ada pula yang menentang Dia dan tidak mau percaya kepada-Nya.

Dalam bukunya ini Yohanes menitikberatkan pemberian, yaitu hidup sejati dan kekal, yang diberikan Allah melalui Kristus. Pemberian itu sudah mulai di dunia, dan dapat dialami oleh orang-orang yang menerima Yesus sebagai jalan kepada Allah, sebagai yang menyatakan Allah, dan sebagai pemberi hidup. Ciri khas Yohanes ialah kiasan-kiasan yang diambilnya dari hal-hal sehari-hari untuk menunjukkan kebenaran-kebenaran rohani, misalnya: air, roti, terang, gembala dan dombanya, pohon anggur dan buahnya. 

 

Tafsiran

             Yohanes menerangkan tentang perbuatan Yesus, percakapan-percakapan yang dilakukannya terhadap orang-orang banyak yang bertujuan supaya mereka percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, Juruselamat. Kenyataannya ada orang-orang yang benar-benar percaya dengan apa yang dikatakan dan diperbuat oleh Yesus. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga yang menentang Dia dan tidak mau percaya. Sama seperti misalnya ada kampanye mungkin ada yang datang karena visi dan misi kegiatan tersebut, merindukan pemimpin politis, tetapi ada juga yang datang sekedar mencari makan nasi bungkusnya dan ada juga yang datang karena pengaruh kawan atau sekedar meramai-ramaikan, dan ada yang sekedar menguji.

 

- Ternyata mengikut yesus ada beberapa motivasi pengikutnya

- Hal ini menunjukkan adanya level-level iman, meskipun sebenarnya iman itu tidak dapat diukur

- Idaida  na butong, jorajora na male

            Motivasi-motivasi yang sempit itu akan berdampak buruk. Mereka percaya kepada Yesus hanya karena jikan semua keinginannya dapat dipenuhi dan jika kenyataannya tidak seperti itu maka mereka akan meninggalkan Tuhan.

            Dalam hal ini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa untuk mengikut Tuhan Yesus jangan setengah-setengah hati. Justru mengikut Tuhan Yesus harus memberi perhatian penuh, waktu, tenaga, pengorbanan, dll. Itulah makanya kita memahami teologi salib bahwa setiap orang Kristen harus rela menderita untuk mengikut Kristus. Asa tatuhuk silang i.

 

II.                Kebutuhan Manusiawi / Duniawi

Menurut Abraham Maslow Tingkat kebutuhan terdiri dari beberapa hal :

1. Kebutuhan fisiologis (Physiological)

Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)

Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya

3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs)

Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)

Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)

Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.

Dari tingkat kebutuhan yang telah dipaparkan Abraham Maslow diatas menunjukkan bahwa kebutuhan manusia itu ada beberapa, namun memiliki tingkatan prioritas tersendiri antara yang satu dengan yang lain. Bagaimana yang dikatakan Firman Allah tentang itu, terutama tentang makanan jasmani/fisiologis dengan yang Rohani.

 

III.             Jesus adalah Manna Sorgawi

Yesus menunjukkan siapa diriNya yakni Roti Hidup (35), Dia adalah Allah yang menjadikan segala sesuatu termasuk Manna yang disampaikan melalaui Musa. Yesuslah yang seharusnya dicari dan disembah, bukan hal-hal real berupa makanan. Yesus disebut sebagai Roti Hidup menunjukkan bahwa Yesus adalah jalan kehidupan yang kekal, oleh karena itu siapa yang makan Roti Kehidupan itu, yakni Firman itu maka dia akan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Roti Hidup itu ibarat makanan yang berfungsi untuk:

Memberikan Kekuatan: Iman yang kuat dan teguh dan menjadi kekuatan untuk melaksanakan tindakan-tindakan iman berupa kasih. Memberikan Kesehatan : Roti Hidup itu akan memberikan kesehatan iman bagi yang menerima dan mengkonsumsinya. Memberikan ketahanan : Roti hidup akan memberikan ketahanan iman, yakni iman yang Tahan uji, tahan terhadap gelombang jaman dan hembusan angin dingin dunia sampai kepada kehidupan yang kekal.

Di padan na robi manang jamita partangiangan dilehon Tuhan Debata Roti Manna tu halak Israel. Dung i ditamuei Tuhan Jesus ma muse mangan lima ribu halak marhitehite lima roti dohot dua dekke, saonari masuk ma tu pangantusion/pemahaman bahwa Tuhan Jesus sandiri do roti hangoluan. Na so tupa male be na manganton roti hangoluan i. Ai hangoluan saleleng-nilelengna do na ditawarhon ni Tuhan Jesus.

            Persoalan na jotjot di haporseaon ni halak Kristen na sai muramura ganggu di Jesus Kristus, mansai torop dope ruas na so mangharingkothon na mangalului Roti Hangoluan i. Isarana songon panghataion ni nadeba :” Moru do haporseaon molo tipis dompet” manang “bangkol do marminggu molo hurang sidabudabuan di jabu”. “Godang alasanna dang mangihut Jesus, hape sidalianna do. Remaja jolo naposo ma jo, naposo jolo kawin ma, jolo adaong anak, jalo matua. Dungi dang jadi be mangihut Tuhan i” Nas ini menyadarkan kita kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Manna Sorgawi yang diberikan oleh Allah untuk mencukupi kebutuhan kita di dunia dan akhirat. AMEN

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar