Jesus do Roti
Hangoluan (Johanes 6: 24-35)
I.
Pengantar
Dalam Kabar
Baik yang disampaikan oleh Yohanes ini,
Yesus dikemukakan sebagai Sabda Allah yang abadi yang telah menjadi manusia dan
tinggal di antara kita. Seperti yang dikatakan dalam buku ini, Kabar Baik ini
ditulis dengan maksud supaya para pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Raja
Penyelamat yang dijanjikan -- Ia Anak Allah sendiri. Juga supaya melalui
percaya kepada-Nya mereka memperoleh hidup (20:31).
Pertama-tama
buku ini mengisahkan berbagai keajaiban yang dibuat oleh-Nya.
Keajaiban-keajaiban itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang
dijanjikan, Ia Anak Allah. Di dalam bagian ini dikemukakan bahwa ada orang yang
percaya kepada Yesus dan menjadi pengikut-Nya, tetapi ada pula yang menentang
Dia dan tidak mau percaya kepada-Nya.
Dalam bukunya
ini Yohanes menitikberatkan pemberian,
yaitu hidup sejati dan kekal, yang
diberikan Allah melalui Kristus. Pemberian itu sudah mulai di dunia, dan dapat
dialami oleh orang-orang yang menerima Yesus sebagai jalan kepada Allah,
sebagai yang menyatakan Allah, dan sebagai pemberi hidup. Ciri khas Yohanes
ialah kiasan-kiasan yang diambilnya dari hal-hal sehari-hari untuk menunjukkan
kebenaran-kebenaran rohani, misalnya: air,
roti, terang, gembala dan dombanya, pohon anggur dan buahnya.
Tafsiran
Yohanes menerangkan tentang perbuatan Yesus,
percakapan-percakapan yang dilakukannya terhadap orang-orang banyak yang
bertujuan supaya mereka percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, Juruselamat.
Kenyataannya ada orang-orang yang benar-benar percaya dengan apa yang dikatakan
dan diperbuat oleh Yesus. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga yang
menentang Dia dan tidak mau percaya. Sama seperti misalnya ada kampanye mungkin
ada yang datang karena visi dan misi kegiatan tersebut, merindukan pemimpin
politis, tetapi ada juga yang datang sekedar mencari makan nasi bungkusnya dan
ada juga yang datang karena pengaruh kawan atau sekedar meramai-ramaikan, dan
ada yang sekedar menguji.
- Ternyata mengikut yesus ada
beberapa motivasi pengikutnya
- Hal ini menunjukkan adanya
level-level iman, meskipun sebenarnya iman itu tidak dapat diukur
- Idaida na butong, jorajora na male
Motivasi-motivasi
yang sempit itu akan berdampak buruk. Mereka percaya kepada Yesus hanya karena
jikan semua keinginannya dapat dipenuhi dan jika kenyataannya tidak seperti itu
maka mereka akan meninggalkan Tuhan.
Dalam
hal ini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa untuk mengikut Tuhan Yesus jangan
setengah-setengah hati. Justru mengikut Tuhan Yesus harus memberi perhatian
penuh, waktu, tenaga, pengorbanan, dll. Itulah makanya kita memahami teologi salib bahwa setiap orang Kristen harus rela menderita untuk
mengikut Kristus. Asa tatuhuk silang i.
II.
Kebutuhan Manusiawi / Duniawi
Menurut Abraham Maslow Tingkat kebutuhan
terdiri dari beberapa hal :
1. Kebutuhan fisiologis (Physiological)
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan
sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau
kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak
terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah,
tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat
terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika
terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety
and security needs)
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi
secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas,
proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak
terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat
pemenuhan kebutuhan lainnya
3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa
memiliki (love and Belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di
atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan
rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan
mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian
dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan
seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
4. Kebutuhan akan harga diri (esteem
needs)
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi,
akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis,
yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti
status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan
akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika
kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan
inferior.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self
Actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow
adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat
dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut
Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika
kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang
lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor
potensialnya secara sempurna.
Dari tingkat kebutuhan yang telah dipaparkan Abraham
Maslow diatas menunjukkan bahwa kebutuhan manusia itu ada beberapa, namun
memiliki tingkatan prioritas tersendiri antara yang satu dengan yang lain.
Bagaimana yang dikatakan Firman Allah tentang itu, terutama tentang makanan
jasmani/fisiologis dengan yang Rohani.
III.
Jesus adalah Manna Sorgawi
Yesus menunjukkan
siapa diriNya yakni Roti Hidup (35), Dia adalah Allah yang menjadikan segala
sesuatu termasuk Manna yang disampaikan melalaui Musa. Yesuslah yang seharusnya
dicari dan disembah, bukan hal-hal real berupa makanan. Yesus disebut sebagai Roti
Hidup menunjukkan bahwa Yesus adalah jalan kehidupan yang kekal, oleh karena
itu siapa yang makan Roti Kehidupan itu, yakni Firman itu maka dia akan hidup
sesuai dengan kehendak Tuhan. Roti Hidup itu ibarat makanan yang berfungsi
untuk:
Memberikan
Kekuatan: Iman yang kuat dan teguh dan menjadi kekuatan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan iman berupa kasih. Memberikan Kesehatan : Roti Hidup itu akan
memberikan kesehatan iman bagi yang menerima dan mengkonsumsinya. Memberikan
ketahanan : Roti hidup akan memberikan ketahanan iman, yakni iman yang Tahan
uji, tahan terhadap gelombang jaman dan hembusan angin dingin dunia sampai
kepada kehidupan yang kekal.
Di padan na
robi manang jamita partangiangan dilehon Tuhan Debata Roti Manna tu halak
Israel. Dung i ditamuei Tuhan Jesus ma muse mangan lima ribu halak marhitehite
lima roti dohot dua dekke, saonari masuk ma tu pangantusion/pemahaman bahwa
Tuhan Jesus sandiri do roti hangoluan. Na so tupa male be na manganton roti
hangoluan i. Ai hangoluan saleleng-nilelengna do na ditawarhon ni Tuhan Jesus.
Persoalan
na jotjot di haporseaon ni halak Kristen na sai muramura ganggu di Jesus
Kristus, mansai torop dope ruas na so mangharingkothon na mangalului Roti
Hangoluan i. Isarana songon panghataion ni nadeba :” Moru do haporseaon molo
tipis dompet” manang “bangkol do marminggu molo hurang sidabudabuan di jabu”.
“Godang alasanna dang mangihut Jesus, hape sidalianna do. Remaja jolo naposo ma
jo, naposo jolo kawin ma, jolo adaong anak, jalo matua. Dungi dang jadi be
mangihut Tuhan i” Nas ini menyadarkan kita kembali bahwa Tuhan Yesus adalah
Manna Sorgawi yang diberikan oleh Allah untuk mencukupi kebutuhan kita di dunia
dan akhirat. AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar