TUJUKANLAH HATIMU
KE JALAN YANG BENAR (Amsal 23: 15-26)
Saudara/i dalam nama Yesus
Kristus?
Orang Yahudi terkenal dengan
kejeniusannya. Banyak penemu-penemu yang berasal dari Yahudi. Mereka bisa
menciptakan anti peluru dan anti bom nuklir. Termasuk pendiri Google yang
memiliki garis keturunan orang Yahudi. Mengapa mereka bisa begitu jenius?...
Karena
mereka banyak belajar, dan mereka banyak memiliki pengajaran-pengajaran mereka
banyak memiliki kitab-kitab. Oleh karena itu wajar saja jika mereka lahir
dengan cerdas.
Saudara-saudari mereka banyak
belajar ilmu hikmah termasuk di dalamnya kitab Amsal. Buku Amsal adalah suatu
kumpulan ajaran tentang cara hidup yang baik. Ajaran-ajaran itu diungkapkan
dalam bentuk petuah, peribahasa dan pepatah. Kebanyakan di antaranya menyangkut
persoalan-persoalan yang timbul dalam hidup sehari-hari. Buku Amsal banyak
memuat tentang kebijakan-kebijakan dalam hidup seperti peringatan untuk
memperoleh pengetahuan, orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada
TUHAN. Selain tentang cara-cara hidup yang baik, buku ini mengajar orang untuk
memakai pikiran sehat dan bersopan santun. Petuah-petuah itu menyangkut
berbagai bidang, termasuk hubungan dalam keluarga, urusan dagang, sopan santun
dalam pergaulan, perlunya menguasai diri, rendah hati dan kesabaran.
Kitab Amsal merupakan kumpulan Amsal Raja Salomo sebagai orang yang paling berhikmah
yang pernah hidup di dunia karena ia meminta hikmah kepada Tuhan. Jika dilihat
dari asal katanya, amsal berasal dari kata Ibrani, masyal yang berarti
“missal”, atau “perumpamaan”. Kitab amsal adalah paradigma, model, contoh yang
memiliki karya seni dan gaya bahasa yang indah dan menarik tetapi memiliki
kandungan pengajaran yang tinggi. Ada dua gaya dalam Kitab ini; yang pertama
adalah amsal dan yang kedua
adalah nasihat. Ciri-ciri umum
Amsal adalah: singkat, padat, mudah
diingat, berpijak pada pengalaman, kebenaran universal, untuk tujuan praktis.
Jadi amsal hampir selalu dilukiskan sebagai gambaran puitis, berirama, pendek,
kuat dan mengena. Ciri bagian ini biasanya dimulai dengan sapaan, ”Dengarkanlah,
hai anakku”. Ini adalah jenis hikmat yang berisi otoritas dari ayah atau Guru yang dapat dipelajari dengan jalan mendengarkan dan
melakukan yang diterangkan oleh pengajarnya.
Penjelasan
Ay. 15-16) Nats ini merupakan nasehat dalam hubungan kekeluargaan dan
pengajaran-pengajaran supaya hidup lebih baik. Alamat/Tujuan dari nasehat-nasehat
itu lebih diutamakan kepada anak-anak atau generasi yang lebih muda. Melalui
nasehat itu diharapkan supaya para anak membentuk perilaku (sikap dan tindakan)
yang mempunyai kebijaksanaan. Pembentukan perilaku tentunya mempunyai dampak
dan pengaruh yang positif. Mencari hikmah memiliki hubungan sebab akibat dengan
datangnya sukacita. Anak yang bijak tentu mendatangkan sukacita bagi orang
tuanya, anak yang jujur tentu membuat ayah dan ibunya bersukaria. Kebijaksanaan
melebihi dari kepandaian, karena kebijaksanaan mampu mengatasi segala situasi.
Ay. 17) Ayat ini merupakan peneguhan kepada para anak-anak supaya tidak
terpengaruh kepada orang-orang yang berdosa. Sekali lagi dalam ayat ini
menekankan supaya Takut akan Tuhan karena itulah permulaan pengetahuan (Ams.
1:7) dan jaminan masa depan. Hal itu merupakan motivasi supaya anak-anak turut
dalam pengajaran dan takut akan Tuhan sumber hikmat. Orang-orang Yahudi pada
umumnya memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan bangsa-bangsa
lainnya karena mereka mau belajar hikmah dan memiliki banyak pengajaran (didache).
Ay. 19-21) Topik Minggu ada pada ayat 19 yaitu tujukanlah hatimu ke jalan
yang benar. Perkataan itu mengandung ajaran moral yang mengingatkan supaya
tidak ikut-ikutan dengan para peminum anggur atau pemabuk dan pelahap daging.
Perbuatan buruk memiliki konsekuensi yang buruk juga. Oleh karena itu untuk
mendambakan kehidupan yang lebih baik tentunya harus ada kemauan menuju kepada
jalan yang benar.
Membuat tujuan hidup ke
jalan yang benar membutuhkan hikmat dan penguasaan diri serta mau menaati
aturan-aturan yang ada. Jika Taurat dan Nabi-nabi menekankan iman, ketaatan dan
hikmat, Kitab Amsal terutama menekan pengertian dan ketaatan. Orang Israel yakin
bahwa hati adalah pusat pikiran dan pengertian, dan pengambil keputusan,
maka hatilah yang dituju oleh kitab Amsal. Dalam Tradisi Israel
pengajaran dan pendidikan menjadi hal penting bukan saja untuk menanamkan
Taurat dan hukum-hukum KeYahudian tetapi juga untuk mendidik bangsa itu akan
pentingnya pengetahuan dan juga tata kehidupan.
Ay. 22-26) Salah
satu penekanan dalam nats ini adalah menghormati orang tua (bdk. Taurat ke. V).
Sangat tepat dalam hal ini mengajarkan anak-anak / generasi muda supaya taat
kepada ayah dan ibunya termasuk orang tua yang lain. Ada hal yang jauh lebih
penting diungkapkan Salomo membuktikan bahwa menjadi pengikut Tuhan terlihat
dari kecintaan kita kepada keluarga. Salomo juga menegaskan bahwa ketaatan
kepada Tuhan terlihat dari kepatuhan kepada orang tua. Firman ini menunjukkan
hubungan dalam keluarga yang harus saling menghargai.
Refleksi
Keluarga merupakan tempat pertama
untuk belajar termasuk untuk mengenal kepercayaan kepada Tuhan. Keluarga
sebagai sebuah komponen masyarakat yang paling sederhana dapat kita katakan
sebagai tempat untuk berlangsungnya proses pertumbuhan. Di dalam keluarga
terdapat kesempatan orang tua untuk mendidik anak-anaknya dan sebaliknya disitu
jugalah kesempatan para anak untuk menerima didikan dari orang tua. Dalam
proses pertumbuhan seorang anak wajar mendapatkan nasehat apabila ada hal yang
perlu diperbaiki. Nasehat akan menghasilkan sesuatu yang baik ketika nasehat
tersebut dijadikan sebagai sebuah landasan atau pedoman dalam menjalani
kehidupan. Akan tetapi, nasehat juga bisa menjadi sia-sia ketika itu hanya
dijadikan sebagai sesuatu yang tidak berguna.
Amsal mengajak supaya memiliki dua
arah kepedulian, yaitu Kepedulian kepada diri untuk masa depan yang lebih baik
sehingga menganjurkan supaya tidak terjerumus kepada hal-hal yang merusak iman,
serta kepedulian terhadap orang tua dan pengajaran mereka yang baik sehingga
mendatangkan sukacita. AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar