Menghormati
Orang Tua (Keluaran 20: 12)
Hormatilah
ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Tuhan pemberi umur
panjang
Segala sesuatu adalah ciptaan termasuk umur panjang
merupakan anugerah dari Allah secara cuma-cuma (prodeo). Tidak semua orang bisa
merasakan umur panjang, tetapi permasalahannya bukan pada kuantitas umur itu
tetapi orientasinya adalah bagaimana mensyukuri umur yang panjang itu. Meski
umur yang panjang bukan ukuran kebahagiaan tetapi itu adalah anugerah.
Seluruh
anak-anak dan keluarga juga patutnya mensyukuri orang tua mereka yang sudah
lanjut usia. Keberadaan orang tua lansia di panti tersebut bukan suatu
kebetulan tetapi di dalamnya ada rencana Tuhan yang baik, meski terkadang tidak
dapat terselami dan tidak dapat diterima oleh manusia.
Jika Tuhan
adalah pemberi umur panjang, maka ia jauh berada di atas manusia. Manusia
mempunyai batasan umur, sedangkan Allah adalah kekekalan dan keabadian itu
sendiri (eternity). Dia tidak dibatasi oleh umur seperti manusia.
-
Orang
tua sebagai Tuhan yang terlihat
Eksistensi kehadiran Tuhan bagi jompo tersebut ada dalam
kecintaan dan kehormatan anak-anakNya kepada orang tua. Hal ini juga
kontekstual bagi orang Batak, dimana penghormatan masyarakat Batak terhadap
Allah (yang diterjemahkan Debata) ditransfer dan dialihkan ke sistem
kekeluargaan atau pertalian darah.
Lalu memunculkan penghormatan kepada kepada orang tua.
Karena bagi Batak, orang tua adalah Tuhan yang terlihat bahkan tetap mengenang
dan menghormati sampai kepada orang tua meninggal. Tanpa orang tua maka
anak-anaknya tidak akan menjadi apa-apa.
Penghomatan kepada orang tua juga terlihat dalam hukum
taurat ke-5 menyebutkan “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (bndk. Efesus 6:1 dan Kolose
3:20)”.
Hal ini bukan menutup kemungkinan bahwa orang yang sudah
lanjut usia pernah melakukan kesalahan, ayat itu bukan untuk mengatakan orang
tua tidak pernah berdosa dan harus dipatuhi secara mutlak karena orang tua juga
manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan.
Karya dan kuasa Allah bagi para jompo adalah Tuhan tidak
membiarkan umatnya terlantar. Allah yang menciptakan bumi, Dia juga yang
memeliharanya. Tuhan ingin menunjukkan kasihnya kepada para jompo. Tuhan juga
berkarya melalui Panti Karya Harapan Pematangsiantar dan Tuhan juga bekerja
melalui pengasuh dan pekerja sosial di panti itu.
Menjadi tua secara positif, bagaikan menyeberangi sebuah gurun pasir dan
masuk ke tanah yang penuh dengan air. Menjadi tua membuat orang sadar, betapa
goyah dan fananya tubuh ini. Kekayaan dan keuntungan duniawi, keindahan, dan
kesehatan, semuanya akan hilang dan lenyap. Orang yang berusia lanjut perlu
mempunyai pengertian yang jelas di dalam hati, bahwa semua penderitaan
kesusahan dan kesulitan yang dialaminya pada masa-masa tuanya, hanya berfokus
pada satu tujuan yang amat penting, yaitu dia akan memperoleh hidup yang kekal
dan mulia yang dari Allah.
Menghormati, menemani dan mengasihi kaum lanjut usia serta
dapat bergaul dengan mereka adalah kewajiban dari tiap-tiap orang. Sudah tiba
saatnya setiap orang/jemaat mulai bekerja secara efektif untuk sungguh-sungguh
mengubah sikapnya terhadap kaum lansia. Sebab, penghormatan terhadap lansia itu
merupakan suatu tanggung jawab yang sangat besar. Tidak hanya kesusahan dalam
hidup yang akan diterima apabila tidak ada penghormatan bagi kaum lansia, namun
bahkan kematianlah yang akan diterima.
Dalam menjalankan penghormatan kepada orang tua, seorang
anak memiliki hak, kewajiban, tanggung jawab, serta janji dalam menghormati
orang tuanya, yaitu hak untuk hidup, bertumbuh, dan bebas mendapatkan
kebutuhan-kebutuhan untuk mendapatkan tempat yang mutlak. Anak yang memandang
rendah dan mengutuk orang tuanya akan mendapat murka dari Allah dan dia akan
mati, malu dan hilangnya kehidupan yang kekal. Sedangkan seorang yang
menghormati orang tuanya akan mendapat imbalan, yaitu janji kebahagiaan yang
panjang. AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar