18 Juli 2024

SYUKURI DAN PERSEMBAHKANLAH BUAH PEKERJAANMU ! MANDOK MAULIATE JALA MAMELEHON PARBUE NI ULAON (Kejadian 26: 1 – 11)

 

SYUKURI DAN PERSEMBAHKANLAH BUAH PEKERJAANMU !

MANDOK MAULIATE JALA MAMELEHON PARBUE NI ULAON (Kejadian 26: 1 – 11)

 

Saudara/saudari yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, Sesuai dengan namanya Kitab Ulangan ini merupakan pengulangan kembali kisah perjalanan bangsa Israel. Kitab Ulangan merupakan rangkaian pidato-pidato yang diucapkan Musa di depan bangsa Israel sewaktu mereka berada di negeri Moab.

Kitab Ulangan merupakan peraturan-peraturan yang di berikan Musa kepada Bangsa Israel. Segala  isi atau segala peraturan yang ada di dalam kitab Ulangan dipengaruhi oleh tradisi dari utara oleh orang-orang Lewi atau kaum imam. Tepatnya Mereka  berhenti di Moab, sesudah mengakhiri perjalanan panjang lewat padang gurun dan sebelum masuk ke Kanaan untuk menduduki negeri itu. Kitab ulangan merupakan kitab yang terakhir dalam kelima kitab Pentateukh, kata ulangan berasal dari kata deutronomion yang berarti pemberian hukum yang kedua. kitab Ulangan mengulang banyak bahan, baik yang berupa cerita maupun yang berupa hukum, yang termasuk dalam kitab-kitab lain. Itulah sebabnya kitab ini disebut Ulangan.

Bapak Ibu yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, pada Ay. 1-2 Menyampaikan rasa syukur dan persembahan dari hasil pertama. Allah telah menunjukkan penyertaannya kepada umatnya yang melindungi mereka dalam perjalanan mulai dari tanah perbudakan hingga menuju tanah pembebasan; tanah Kanaan. Tetapi sebelum mereka sampai ke tanah Kanaan, umat Israel kembali diingatkan supaya mereka tidak lupa peristiwa-peristiwa besar selama 40 tahun. Musa memohon kepada bangsa Israel supaya mereka mengingat bagaimana Allah memimpin mereka melalui padang gurun dan karena itu mereka harus taat dan setia kepada Allah. Oleh karena itu mereka harus menyampaikan rasa syukur dan persembahan dari hasil pertama (Patumonaan) sebagai tanda ucapan terimakasih karena Tuhan telah menyertai mereka sepanjang perjalanan dan mengizinkan mereka masuk ke negeri yang dijanjikan Tuhan. Motivasi pertama dalam mengucap syukur dan memberikan persembahan adalah karena telah melihat betapa besarnya kasih dan penyertaan Tuhan yang memberikan keselamatan.

Ay. 3-4 Mengingat Janji Setia Tuhan. Ucapan syukur dan persembahan dari umat disampaikan ke Bait suci; Mezbah Tuhan; tempat yang telah dipilih oleh Allah dan disampaikan melalui perantaraan imam yang dipakai oleh Tuhan. Imam yang menerima bukan untuk kemuliaan dirinya tetapi bertujuan untuk kemuliaan nama Tuhan. Umat dianjurkan untuk memberikan ucapan syukur dari hasil pertama dan terbaik mengingat besarnya kebaikan Tuhan. Bukan hanya masalah memberikan persembahan kepada Tuhan tetapi untuk mengingatkan bangsa Israel arti dari ikatan perjanjian Allah dengan mereka. Musa mendorong bangsa itu supaya membaharui kesediaan mereka untuk memenuhi kewajiban-kewajiban mereka. Musa kembali memastikan bahwa Allah telah menyertai mereka, dan mereka harus mengingat janji Tuhan dan meresponinya dengan mengucap syukur dan memberikan persembahan dengan hati yang tulus ikhlas.

            Ay. 5-9 Melihat kasih Tuhan di dalam sejarah hidup. Allah sudah menyelamatkan dan memberkati umat pilihan-Nya, bangsa yang dikasihi-Nya. Jadi bangsa Israel tak boleh lupa akan hal itu. Mereka harus mentaati Allah, supaya mereka tetap hidup dan terus diberkati. Salah satu hal yang membuat manusia dapat bersyukur adalah karena melihat kasih Tuhan dalam hidupnya, apabila manusia tidak lagi mampu untuk melihat pertolongan, kasih, karya Tuhan dalam hidupnya maka itu akan membuat manusia tidak mampu untuk bersyukur apalagi memberikan persembahan. Bangsa Israel mengingat masa lalu mereka; dimana nenek moyang mereka orang Aram, bangsa pengembara yang hidupnya penuh dengan ketidakpastian, penderitaan, dan perbudakan oleh bangsa Mesir. Ternyata Tuhan mendengar doa mereka dan membawa mereka keluar dari Mesir dan membawa mereka ke tanah Kanaan yang penuh dengan susu dan madu. Melihat dan mengingat sejarah perjalanan mereka tentu saja umatnya layak mengucap syukur.

Refleksi

Saudara/saudari yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, Dasar pemahaman mengucap syukur adalah karena menyadari bahwa rahmat Tuhan telah sampai dan kita terima. Sehingga untuk mengucap syukur dan memberikan persembahan harus berlandaskan motivasi dengan pengertian bahwa Allah telah terlebih dahulu mengasihi. Jemaat harus melihat penyertaan Tuhan dalam perjalanan kehidupannya sehingga memampukan kita untuk bersyukur (ay. 1-2). Selain itu memberikan persembahan sekaligus mengingatkan kita kepada janji Tuhan akan keselamatan setiap orang yang percaya. Allah memenuhi janjinya, oleh karena itu manusia layak mengucap syukur (ay. 3-4). Menyaksikan perbuatan Tuhan dalam kehidupan manusia menjadi pendorong untuk memberikan persembahan. Teologi persembahan yang utama adalah mengucap syukur karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi dan menyelamatkan umatNya, berarti bukan karena kehebatan manusianya. Secara berurutan, perikop ini memuncak pada ayat 10 – 11 yang mengarahkan setiap orang percaya untuk mengucap syukur dan memberikan persembahan pertama dan terbaik. Menyampaikannya kepada Tuhan dengan hati yang tulus sehingga mendatangkan sukacita dan berkat. AMEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar