19 Juli 2024

TUHAN MENERANGI UMATNYA UNTUK MEMELIHARA LINGKUNGAN WAHYU 22: 1 - 5

 

Topik: “ TUHAN MENERANGI UMATNYA UNTUK MEMELIHARA LINGKUNGANWAHYU 22: 1 - 5

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus !

Kitab Wahyu merupakan kitab pengungkapan yang diberikan oleh Allah kepada Yohanes di pulau Patmos. Memahami kitab Wahyu tidak boleh secara harafiah atau letteriah, tetapi harus secara kompleks, supaya kita tidak terjadi kepada penafsiran yang salah. Mengapa demikian bapak dan ibu ? Kitab Wahyu sering dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Kitab Wahyu sering dijadikan sebagai khayalan-khayalan dalam penafsiran manusia, bahkan dibuat dibuat dalam imajinasi seperti film Hari Kiamat, ‘Judgement Day’, jika dibicarakan tentang Wahyu maka akan terbayang seperti cerita-cerita aneh, mahluk-mahluk seram, dan kejadian-kejadian di luar dari kebiasaan. Seolah-olah kitab itu sangat menakutkan.

Saudara/I, kita lihat latar belakangnya Kitab ini ditulis pada masa orang-orang Kristen ditekan dan dianiaya karena percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Dalam situasi tersebut penulis bermaksud untuk memberi harapan serta semangat kepada para pembaca dizamannya maupun di masa kini, dan juga untuk mendorong mereka supaya tetap percaya pada waktu dianiaya dan ditekan karena percaya kepada Tuhan. Kitab Wahyu dipakai dengan memakai bahasa perlambang yang dapat dipahami oleh orang-orang Kristen zaman itu, tetapi sulit dimengerti oleh orang-orang lain. Menguatkan orang-orang yang ragu akan imannya kepada Tuhan Yesus, anak Allah.

Pada nats ini ayat 1). Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Kembali lagi Firman ini mengingatkan kita kepada Allah Sang Pencipta Bumi. Dalam Epistel tadi Kejadian 2: 8-15. Terlebih dahulu Tuhan memberikan tempat bagi manusia dan ia menciptakan Empat Sungai di Taman Eden yaitu: Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Eufrat. Supaya Apa? Supaya manusia bisa hidup, karena manusia membutuhkan air untuk kehidupan. Saudara/I Allah lah yang memberikan kehidupan itu. Sehingga manusia tidak boleh sepele atas kehidupan itu.

Mungkin kita masih mengingat baru-baru ini, adanya iklan Aqua yang diperankan oleh orang-orang Papua, dimana di dalam iklan tersebut diceritakan bahwa mereka sangat membutuhkan air. Hal itu terlihat dari kalimat mereka: “Sekarang sumber air sudekat, beta sonde terlambat lagi, lebih mudah ambil air, bantu mama mandiin adik, karena mudah ambil air, Katon bisa hidup sehat”. Hal itu menunjukkan perlunya air di dalam kehidupan. Sangat banyak fungsi dari air tersebut: untuk air minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. Itulah salah satu tugas kita menjaga kelestarian air dan lingkungan hidup.

Amang dan inang, di daerah ini, banyak memakai nama tempat dengan Air seperti Air Hitam, Air Berau, dan nama tempat ini adalah Air Bikuk. Adakah arti dari Bikuk ? Bikuk dalam bahasa Dusun yang berarti bengkok, berarti Air yang berbengkok. Itu sesuai dengan keadaan alam sekitar di Air Bikuk dimana ada sungai panjang yang berbengkok-bengkok. Tetapi air adalah sumber kehidupan, tanpa air manusia akan mati. Oleh karena itu ada yang bertahan hidup di Air Bikuk, itu berarti ada kehidupan di Air Bikuk. Marilah kita menjaga air itu, marilah kita menjaga kehidupan dan lingkungan tempat kita hidup itu.

Ayat 2) ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan, pepohonan dengan banyak tujuan. Banyaknya kegunaan dari pohon-pohon. Untuk menahan air, mencegah longsor dan kebanjiran, pertukaran oksigen dengan karbondioksida, dll. Hal itu kita rasakan ketika kita berada di bawah pohon pasti perasaannya lebih sejuk. Terkhusus tempat Air Bikuk yang berada dalam kawasan perkebunan dan hutan konservasi, masih banyak pohon. Itulah yang harus dilestarikan !. Tidak mengeksploitasi hutan secara sembarangan, karena jika hutan rusak maka manusia juga yang akan dirugikan.

Ay. 3 – 5. Dampak dari kehadiran Allah. Sadar atau tidak sadar, bahwa di dalam kehidupan kita begitu banyak berkat yang kita terima. Ketika Tuhan datang untuk menyapa umatnya maka banyak dampak positif yang bisa kita rasakan. Tidak ada lagi laknat dan hamba-hambaNya akan beribadah kepada Tuhan. Ibadah atau abodah dekat dengan kebaktian, hal itu berarti ketika manusia beribadah ia juga berbakti kepada Tuhan melalui perbuatannya. Tuhan menerangi umatnya, supaya manusia juga berbuat dalam hidupNya. Anugerah yang kita terima dari Tuhan bukan untuk berhenti, tetapi mengembangkannya. Mengajak kita untuk ikut melestarikan lingkungan.

 

Refleksi:

Saudara/I dalam nama Yesus Kristus, Tuhan memberikan kita bumi untuk kita tempati, begitu juga dengan isinya dan segala yang perlu dengan kebutuhan manusia. Dalam hal itu ada dua hal yang ingin ditujukan kepada manusia yaitu keistimewaan sekaligus tanggungjawab. Karunia yang diberikan oleh Tuhan itu hendaknya kita syukuri dan hargai. Oleh karena itu, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan, mulai dari hal-hal kecil, misalnya ibu-ibu dapat menanami sayur-sayuran atau tanam-tanaman di sekitar rumah. Bagi remaja-remajanya ikut menyiram bunga yang ada sekitar rumahnya. Respon atas kebaikan Tuhan itu, marilah kita ikut bertanggungjawab di dalam kelestarian lingkungan. AMEN

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar