21 Juli 2024

TOPIK: PENGHARAPAN, IMAN DAN KASIH 1 Petrus 1: 3-9

 

TOPIK: PENGHARAPAN, IMAN DAN KASIH 1 Petrus 1: 3-9

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,

Surat Petrus ditujukan untuk orang-orang diaspora / perantau dari Pontus, Galatia, Asia, dll. Penerimanya adalah yang dulunya bukan orang Kristen (yang masih disebut dengan kafir), namun mereka telah menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu di dalam proses mereka menjadi Kristen mereka pun mendapat penganiayaan.

Bapak/ibu, kita tidak lagi berada di dalam pengenalan akan Kristus, tetapi kita sudah berada dalam anugerah Tuhan dan keselamatan dari Yesus Kristus. Walaupun saat ini ada tantangan bagi orang-orang percaya, adanya pembatasan-batasan bagi orang Kristiani saat ini tetapi itu belum seberapa bagi jemaat yang dituju oleh Petrus.

Rasul Petrus menyuarakan supaya mereka tetap bertahan dalam Kristus. Ia pun tak berhenti untuk memberikan motivasi supaya mereka tetap berpengharapan dan bersukacita. Di tengah-tengah tekanan, mereka tidak putus asa, karena Rasul Petrus sudah lebih dahulu merasakannya. Dan dalam kesaksiannya, ia bisa menjadi teladan. Supaya jemaat dapat meniru imannya. Supaya ada pengharapan, ia harus percaya kepada Tuhan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati.

Kebangkitan Kristus menyatakan pengharapan yang hidup. Kita seperti lahir kembali, tapi bukan lahir dari fisik atau rahim ibu. Melainkan kita lahir dalam Roh yang baru, kita lahir setelah diperbaharui oleh Roh Kudus. Kristus telah menang melawan kematian, dosa dan iblis. Perlu kita ingat bahwa kita tidak hanya terpaku pada apa yang ada di dunia ini, tetapi pengharapan kita adalah pada Kristus. Mari kita baca 1 Korintus 15: 19.

Hal itu berarti pusat hidup kita adalah Kristus. Orang yang tujuan hidupnya adalah Kristus maka diapun mempunyai pengharapan. Apakah harapan itu? Kepercayaan bahwa Tuhan akan melindungi kita dan kita tidak luput dari perhatian Allah. Adanya pengharapan akan membuat semangat bahwa ternyata masih ada hari esok yang lebih baik lagi.

Saudara/I dalam Yesus Kristus, bagi orang yang bertahan hingga menang ada harta atau warisan dari Allah itu. Allah telah menjanjikan kehidupan yang kekal bagi orang yang percaya. Oleh karena itu tetaplah percaya akan Yesus Kristus. Ada ungkapan dari Albert Schweitzer: “Hidup ini pahit, jika kita mengingat yang pahit, hidup ini indah jika kita mengingat yang indah”. Itu adalah salah satu motivasi bagi kita jika kita pesimis, selalu berpikiran negatif, maka kesusahan pun akan semakin datang, tetapi jika kita optimis, berpikir bahwa hidup ini akan lebih baik maka kita pun akan bergembira untuk menjalani kehidupan ini.

Kekuatan orang Kristen adalah bersekutu atau hubungan dengan temannya seiman. Jika dia bersatu dan bersekutu dengan saudaranya seiman maka kemungkinan iblis untuk memecah belah dan memangsa musuhnya akan semakin berkurang. Oleh karena itu jangan menjauh dari persekutuan orang-orang percaya, tetapi tetaplah berada dalam lingkaran bersama saudara seiman. Seperti kawanan ternak sapi atau domba, jika mereka terpisah dan sendiri-sendiri, maka binatang buas akan lebih cepat dan leluasa untuk memangsanya. Saat mereka ramai dan selalu berkumpul maka binatang buas itupun akan takut.

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Ada motto yang sangat bagus yang bisa kita pedomani: “Kemarin adalah mimpi yang indah, sekarang adalah kenyataan yang indah dan besok adalah harapan yang indah”. Bahasa-bahasa seperti membuat kita lebih bersemangat. Jika mengeluh membuat hidup semakin tertekan, tapi bersyukur membuat hidup lebih bahagia.

Ingatlah ada Kristus yang senantiasa menjaga dan melindungi kita serta memberikan jaminan keselamatan. Jadi jangan pernah putus asa di dalam mengikut Kristus. Penderitaan hanyalah sementara tetapi kehidupan yang kekal telah menunggu. Hidup mengarahkan kita semakin kokoh, seperti Petrus yang pernah menyangkal Yesus. Awalnya ia adalah orang yang labil dalam mengikut Yesus. Kadang ia sangat bertekad, namun terkadang ia mengalami ketakutan. Tetapi pada saat ia tidak lagi bersama Tuhan Yesus, maka Rasul Petrus adalah salah satu tokoh yang paling berani untuk mengabarkan injil. Bahkan ia pun rela dihukum mati untuk membuktikan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia mau mati martir; mati demi mengikut Kristus.

Inti firman ini mengajarkan bagi kita. Kebangkitan Yesus = mengalahkan maut + bangkit dari kematian. Jemaat-jemaat yang berada di sekitar Asia ini berada dalam tekanan pemerintahan Roma dihibur supaya berpengharapan. Perikop ini tentu memberi hikmah bagi Umat Kristen saat ini yang mengalami tekanan hidup menuju kepada kebangkitan dan terus berpengharapan pada Kristus. AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar