Karunia
Pelayanan (1 Timotius 4: 14 a)
Sub Thema: melalui
perayaan natal remaja / naposo bulung , kita dapat melayani
Tuhan dan sesama dengan talenta dan karunia yang diberikan Allah sebagai buah dari firmanNya.
Selamat Natal untuk
kita semua !
Saudara/i dalam nama
Yesus Kristus !
Ada seorang sastrawan dunia yang
terkenal yaitu Kahlil Gibran dengan gaya bahasa Romantisme ia memiliki ungkapan
yang sangat terkenal: “Pemuda adalah anak-anak masa lampau dan orang tua di
masa depan, jika ingin melihatnya terbang jangan patahkan sayapnya, jika ingin
melihatnya subur maka siramlah” ini menunjukkan adanya bahwa remaja dan naposo
bulung merupakan satu tahap yang sangat penting dalam proses kehidupan. Masa
pemuda adalah masa yang sangat berharga yang menentukan gambaran kehidupan kita
di masa depan.
Saudara/i
sekalian dalam nama Tuhan Yesus Kristus ! pada nats ini juga kita belajar dari
seorang hamba Tuhan yang masih muda yaitu: Timotius; anak rohani dari Rasul
Paulus. Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang
telah menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pekerjaan Paulus. Bagian nats ini
merupakan petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pembinaan jemaat dan
mengenai ibadat. Terlebih pada saat itu mereka menghadapi para
pengajar-pengajar sesat yang mengacaukan iman jemaat.
Sesuai
dengan tema natal kita Karunia Pelayanan (1 Timotius 4: 14 a). Dengan sub tema:
melalui perayaan natal remaja / naposo bulung , kita dapat
melayani Tuhan dan sesama dengan talenta dan karunia yang diberikan Allah
sebagai buah dari firmanNya. Tema kita
sangat singkat yang terdiri dari dua kata yaitu Karunia dan pelayanan. Walaupun
singkat makna dan pengaruhnya tentu sangat banyak.
Apakah karunia itu? Dalam bahasa Yunani disebut dengan Kharisma, Kharismata yang
berasal dari kata: Kharis, artinya:
Anugerah. Kharisma adalah pemberian/anugerah pada orang percaya yang berasal
dari Allah sendiri. Kata Kharisma menunjuk pada sumbernya, yaitu: Allah, bukan
pada sifat-sifat, ciri-ciri anugerah atau kebaikan orangnya. Perlu dibedakan
juga pemahaman umum tentang karunia dengan karunia-karunia Roh. Dikaruniai
anak, dikaruniai bakat, memiliki talenta. Keduanya memang berasal dari Tuhan,
tetapi karunia anak, bakat dan lain-lain adalah anugerah umum untuk semua
orang. Jadi Karunia itu = anugerah, pemberian, talenta, karisma. Karunia itu berasal dari Tuhan jadi tidak ada yang perlu
disombongkan oleh manusia.
Berdasarkan
1 Kor. 12: 8-11, ada jenis-jenis karunia pelayanan seperti: menguasai Kata-kata
hikmat, kata-kata pengetahuan, iman, karunia untuk menyembuhkan, kuasa
mengadakan mujizat, nubuat, membedakan macam-macam roh, bahasa roh (Glossolalia)
dan menafsirkan bahasa roh. Semua karunia ini jelas perlu, sebab Tuhan memberinya
untuk kepentingan pembangunan jemaat dan perluasan Injil Yesus Kristus. Dan
bukan untuk kemuliaan atau terkenalnya nama seseorang.
Kemudian, apakah
pelayanan itu? Kita bisa melihat contoh pelayanan dari Tuhan Yesus itu
sendiri yang datang ke bumi untuk menebus dosa-dosa manusia. Dimana statusnya
sebagai Allah ia tinggalkan dan ia datang ke bumi sebagai manusia. Itulah
contoh pelayanan. Tuhan Yesus rela merendahkan hatinya datang ke dunia untuk
menghubungkan manusia dengan Allah. Itulah yang kita rayakan pada malam ini. Arti
pelayanan yang sesungguhnya sudah sangat tergambar jelas dari sosok Yesus. Dia
berkata bahwa Dia datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Matius 20:28.
Jadi jelas bahwa Dia datang ke dunia untuk menjadi hamba (pelayan) yang
melakukan pelayanan. Kita bisa melihat pelayanan seperti apa yang Allah
kehendaki untuk kita lakukan. Demikianlah kita Remaja – Naposo Bulung
terpanggil untuk melayani dan bukan untuk dilayani.
Pelayanan dapat terjadi bukan karena
kehebatan manusia. Tetapi karena Tuhanlah yang memampukan para pelayannya. Oleh
karena itu kita juga terpanggil untuk melayani. Remaja – Naposo Bulung juga
terpanggil untuk melayani. Berbahagialah saudara/i jika jari anda dapat
menari-nari di atas piano untuk memainkan musik gerejawi, berbahagialah para
remaja yang mempunyai suara yang indah untuk memuliakan Tuhan. Remaja – Naposo
Bulung dapat melayani melalui paduan suara dan pemain musik Gereja. Lakukanlah
apa yang dapat dilakukan. Jangan menjadi remaja dan naposo bulung yang hanya
menjadi penonton atau komentator. Tetapi lakukanlah apa yang bisa kau berikan
untuk Tuhan. Sama seperti orang Majus yang datang membawa persembahan mereka.
Jika kita bisa meminjam istilah
Presiden RI Jokowi yang sering membuat semboyan ‘Gerakan perubahan dan Revolusi
Mental’. Ini sangat relevan kepada semua pemuda saat ini termasuk pemuda/i
Kristen. Dimana kita perlu memperbaiki pola pikir / mindset kita yang telah
rusak, mental kita yang telah rusak. Secara perlahan-lahan kita ingin berubah.
Inilah yang diharapkan dari natal ini supaya berpengaruh dan berbuah dalam
kehidupan sehari-hari.
Kita juga bisa melihat sejarah. Pada
masa kini bangsa China / orang Tionghoa ada dimana-mana dan mereka menguasai
perekonomian-perekonomian. Awalnya mereka sangat tertutup karena ingin
mempertahankan budaya mereka. Namun karena gerakan seorang Kaisar China bernama
Meiji yang terus menyuarakan perubahan akhirnya mereka bisa menjadi terbuka dan
maju inilah yang disebut dengan Restorasi Meiji. Apa yang bisa kita lihat dari
hal itu saudara/i? Niat seseorang dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin
menjadi mungkin. Terlebih kita pemuda/i Kristen tentu bisa melakukan perubahan.
Remaja-Naposo Bulung Gereja sebagai bunga-bunga
Gereja yang seharusnya menambah keindahan Gereja, Remaja-Naposo Bulung Gereja sebagai
bunga-bunga Gereja yang hidup. Remaja- Naposo Bulung adalah masa depan gereja
yang diharapkan dapat menjadi penerus generasi yang baik di masa depan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa remaja-naposo mempunyai kedudukan yang penting
dalam kehidupan gereja di masa depan.
Saudara-saudari sekalian, marilah kita memakai
karunia pelayanan yang diberikan kepada kita agar berguna bagi sesama terlebih
bagi Tuhan, karena itu bersumber dari Tuhan. AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar