21 Juli 2024

MENJADI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA YESAYA 49: 1-7

 

TOPIK: MENJADI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA YESAYA 49: 1-7

            Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus

Sebuah motto perusahaan lampu yang bernama Philips mempunyai motto: “Terang Terus dan Terus Terang”. Itu berarti terang adalah sesuatu yang sangat penting, tanpa terang kita tidak dapat melihat, bahkan kita akan menabrak barang-barang yang ada di sekitar kita. Tanpa terang kita tidak dapat membedakan warna, karena semua akan gelap atau hitam. Tanpa terang kita tidak dapat membedakan manakah yang baik dan manakah yang buruk. 

Salah satu aspek perubahan yang paling sering diingatkan tentang menjadi Kristen adalah menjadi terang. Walaupun tema terang sudah sering diperdengarkan tetapi menjadi terang adalah hal yang pantas untuk direnungkan hari demi hari.

Dalam nats ini Yesaya pasal 47, dalam kondisi tertekan karena Bangsa Israel mengalami pembuangan di Tanah Babel, mereka merasakan penderitaan yang luar biasa. Tetapi ada satu harapan yang diberikan oleh Tuhan Allah, bahwa Allah hadir dan mendengar penderitaan mereka, Allah turut merasakan apa yang dialami oleh mereka. Saudara/I, manusiapun seperti itu, biasanya manusia akan menceritakan penderitaannya kepada orang lain, lalu yang lainnya pun berkata aku lah yang lebih menderita. Ujungna gabe marsicoritohon sahitna be. Ro sahalak ina marsorito tu donganna: “eeh anggo amanta olo do nian karejo alai holan tong do ringgas pasudahon tu lapo”. Ro donganna mangalusi muse: “I do ate, lumayan dope molo songoni, anggo amanta na di jabu losok do karejo alai anggo mangalangkon ringgas do”.

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus tentu kita pernah merasakan penderitaan, tekanan hidup, ekonomi, masalah rumah tangga, dan lain sebagainya. Menurut kita, kita adalah orang yang paling menderita, tidak ada orang yang mau mengerti dengan keadaan kita. Tetapi ternyata tidak ! ada penolong yang tidak kita sadari, ada pengasih yang senantiasa mendengarkan dan merasakan apa yang sedang kita pergumulkan, ada penyelamat yang sering kita lupakan. Dialah Tuhan yang senantiasa memberikan harapan dan pertolongan. Ra jotjot do tabege molo ompung-ompung martangiang: “Ale Tuhan, jonok do Ho di angka na manjou goarMu”. Ketika umatnya datang berdoa dan berseru maka Allah akan hadir karena Tuhan adalah Allah yang Maha Hadir yang sering disebut Omni Presense. Tidak sadar ompung-ompung yang tadi mengimani bahwa Tuhan akan hadir untuk memberikan pertolonganNya.

Di dalam keadaan krisis identitas dan iman membuat bangsa Israel bertanya-tanya: apakah masih ada pengharapan bagi kami? Apakah Tuhan masih mau mendengarkan doa kami? Jika orang seperti itu sepertinya mereka telah putus asa dan pasrah dengan keadaan mereka. Tidak lagi ada semangat, kepercayaan mereka berkurang dan merasakan keraguan akan pertolongan Tuhan.

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, disinilah Yesaya sebagai hamba Tuhan diutus untuk menghidupkan kembali semangat dan iman bangsa pilihanNya. Hamba Tuhan yang disebut dengan Ebed Yahweh = Naposo ni Tuhan, surusuruan ni Debata. Allah menyuruh hambanya, nabinya untuk datang membawa kabar sukacita untuk umatnya. Rencana Tuhan adalah rencana-rencana keselamatan. Teologi hamba adalah hamba yang dipersiapkan dan dimampukan. Melalui panggilan tersebut keagungan Tuhan hendak dinyatakan. Bahwa pusat dari pelayanan bukanlah hamba, tetapi Tuhan lah yang mengutusnya. Sentralnya adalah Tuhan itu sendiri. Jadi pelayanan ditujukan untuk kemuliaan Tuhan.

Disinilah terjadi pemanggilan hamba Tuhan, dimana setiap panggilan berhubungan dengan tugas dan misi dari Allah. Berbagai macam bentuk pemanggilan, seperti untuk Musa ia juga pernah berdalih bahwa bukanlah orang yang pintar berbicara. Seperti Yeremia, ia adalah orang yang dipanggil sejak dari kandungan ibunya. Nabi Yesaya pun adalah orang yang dipanggil sejak masa mudanya. Yang pasti mereka dipanggil, dipakai dan dikuatkan oleh Allah untuk mengemban misi yang mulia. Yesaya disuruh untuk mengumpulkan bangsa Israel, memberikan mereka penerangan dan mengajak mereka supaya menjadi orang-orang pembawa terang. Dan menyadarkan mereka bahwa keselamatan menjadi terbuka secara universal. Keselamatan bukan hanya untuk orang Yahudi, tetapi keselamatan juga ditujukan untuk bangsa-bangsa yang lain. Keselamatan bukan hanya untuk bangsa Israel tetapi untuk bangsa-bangsa lainnya yang ada di dunia. Dan kita juga ikut menikmati keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada seluruh manusia.

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, yang dikehendaki oleh Allah adalah mengumpulkan kembali bangsanya, mengembalikan Yakub kepadanya beserta dengan Israel. Hal ini berhubungan dengan Restorasi; pemulihan kembali, membangkitkan kembali supaya bangsa Tuhan kembali kepadanya. Supaya umat Tuhan kembali kepada jalan yang benar dan setia menjadi umatNya. Ajakan menjadi terang bagi bangsa-bangsa sama seperti Kristus yang adalah terang dunia. Jika kita tidak dapat menjadi pembaharu moral, setidaknya kita dapat menjaga diri kita supaya tetap menjadi terang. Kitapun terpanggil sama seperti Yesaya untuk menjadi penerang bagi sekitar kita, melalui hidup kita dan profesi kita masing-masing. Itulah jemaat yang diberdayakan. Marilah kita kembali kepada Tuhan dan marilah kita menjadi terang dalam Kristus. AMIN

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar