21 Juli 2024

ROMA 5: 12-19 TOPIK: HIDUP DI DALAM ANUGERAH

 

NATS: ROMA 5: 12-19

TOPIK: HIDUP DI DALAM ANUGERAH

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus!

            Salah satu bangsa yang paling cerdas di dunia adalah bangsa Yahudi. Namun mereka adalah orang yang sifatnya keras kepala. Orang Yahudi selalu menekankan Hukum Taurat, meskipun Tuhan Yesus sudah datang ke dunia ini, dan hal itu sudah diterangkan oleh Murid-murid Yesus. Demikian juga Paulus telah menyampaikan kepada jemaat di Roma bahwa bahwa keselamatan telah terjadi oleh karena Tuhan Yesus. Pendapat orang Yahudi mengatakan melakukan Hukum Taurat membuat manusia benar dihadapan Allah. Mereka berpatokan kepada hidup lama, dimana manusia dituntut untuk melakukan Hukum Taurat, maka ia akan dibenarkan oleh Allah.Melalui Adam maka semua manusia telah berdosa, tetapi melalui Kristus semua manusia menjadi selamat. Ini adalah anugerah dan kesempatan yang besar, sehingga manusia tidak lagi terikat kepada hukum.

            Tidak ada yang sempurna di hadapan Allah. Karena semua manusia berdosa, orang Yahudi juga berdosa, maka tidak ada manusia yang dapat meninggikan dirinya di hadapan Allah. Sebab itu sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan karena dosa itu maut juga telah datang, demikianlah maut menjalar kepada semua orang dan semua orang telah berbuat dosa. Semua harus merendahkan dirinya di hadapan Allah untuk menerima penghapusan dosa. Bertapa pun tidak akan sampai untuk mengantar orang untuk tidak berdosa. Karena manusia sudah berdosa sejak dari Adam dan itu berimbas kepada semua manusia menjadi berdosa.

           

Sampai saat ini Hukum Taurat tetap dipakai, bahkan di dalam tata ibadah kita, Hukum Taurat selalu dibacakan setiap minggunya. Tujuannya adalah supaya manusia tetap menyadari kesalahan dan dosanya. Supaya ia tetap mengetahui jalan-jalan yang dikehendaki oleh Allah. Namun perlu ditekankan bahwa Tuhan Yesus Kristus sudah menggenapi Hukum Taurat, sehingga yang menentukan keselamatan bukan lagi Hukum Taurat tetapi dunia dan manusia selamat dari dosa oleh karena Tuhan Yesus Kristus. Itulah anugerah Allah yang paling besar, yaitu rela memberikan anakNya yang tunggal untuk penebusan dosa-dosa manusia.

            Keselamatan yang diberikan oleh Tuhan hanya perlu direspon dengan kepercayaan. Percaya kepada Tuhan berarti bersedia memanggil nama Tuhan, seperti nama minggu kita Invocavit yang berarti Jouonna ma Ahu, Jadi Alusanhu Ma Ibana. Firman ini mengajak kita untuk berseru kepada Tuhan. Di dalam pergumulan, kesulitan, penderitaan, tantangan hidup maka berserulah kepada Tuhan maka ia akan mendengar dan menjawab doa dan seru-seruan dari orang yang memanggil nama Tuhan dan orang-orang yang berserah diri kepadaNya. Masalahnya maukah kita berserah dan berseru kepada Tuhan? Ataukah kita lebih sering mengandalkan kemampuan kita sendiri?

            Awalnya manusia berdosa oleh karena satu orang yaitu Adam. Adam sebagai manusia pertama maupun Hawa digoda oleh Iblis dalam rupa ular untuk memakan buah yang dilarang oleh Tuhan. Ia tidak tahan untuk memakan buah yang kelihatannya enak dan indah, oleh karena itu manusia pun jatuh ke dalam dosa. Tidak dapat menguasai diri dan kehendak untuk sama dengan Tuhan untuk mengetahui yang baik dan yang buruk membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Lalu dosa itu menjadi turun temurun.

            Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus! Di dalam gereja kita HKBP pun, Dosa warisan diterangkan dalam konfessi HKBP tahun 1951 pasal 6 menerangkan bahwa Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dosa itu masuk kepada semua keturunannya. Oleh karena itu semua manusia lahir di dalam dosa dan diperbudakkan dosa dengan melanggarkan hukum Allah. Dan dosalah yang mengakibatkan hukuman maut yang kekal. Tetapi ingat pada posisi seperti Adam, kita pun sering tergoda ke dalam dosa. Sering kali kita mendengar Firman Tuhan lalu melanggarnya. Sudah ada aturan yang ditetapkan maka kita juga tidak menurutinya. Contoh: di satu tempat ada tulisan: Jangan masuk! Maka tetap juga masuk. Atau Dilarang merusak ! malah makin menjadi-jadi untuk merusak. Ada kardus yang bertuliskan Dilarang dibuka nanti meledak! Tetap juga dibuka dan ternyata isinya adalah bom.

            Di suatu kebun, seorang ayah dan anaknya sedang bekerja. Tiba-tiba si Ayah berteriak dan menyuruh anaknya untuk tiarap. Lalu si anak tersebut mengikuti perintah ayahnya, ia langsung tiarap tanpa berkata-kata. Ayahnya menyuruh merangkak untuk datang kearahnya, lalu anaknya pun merangkak ke arah bapaknya. Lalu setelah sampai kepada ayahnya, ia pun bertanya mengapa bapaknya menyuruh untuk tiarap dan merangkak datang kepadanya, ayahnya pun menjelaskan bahwa di atasnya sudah ada ular besar yang siap untuk menerkam.  Seandainya ia tidak yakin dan banyak alasan dan sempat untuk berkata-kata maka ia akan diterkam oleh ular, namun karena ia langsung turut, maka ia pun selamat.          Saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, kita pun sering demikian terkadang lebih banyak keluhan kita daripada doa dan pujian kita kepada Tuhan.

            Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Melalui kasihnya yang sempurna yang memberikan penebusan sehingga manusia mendapatkan pembenaran dari Allah. Jadi bukan karena kehebatan atau kesucian manusia itu, tetapi hanya karena kasih Allah. Harga manusia adalah darah Kristus yang tercurah menebus dosa manusia.

            Kita pun orang yang beruntung oleh karena kasih Allah. Jika kita hidup pada zaman Martin Luther, dimana gereja Roma Katolik dulu memberlakukan Indulgensia atau surat penghapusan dosa, maka yang dosanya dihapuskan adalah orang-orang kaya dan mereka yang sanggup untuk membeli surat tersebut, sedangkan orang miskin tidak akan sanggup untuk membelinya dan dosanya pun tidak dihapuskan. Maka sangat tepat pernyataan dari Martin Luther bahwa manusia dibenarkan oleh kasih karunia Allah (Sola Gratia). Anugerah penyelamatan Allah berasal dari Allah karena kasihNya. Dan tidak ada pribadi manusia yang dapat menebus kesalahannya.

 Adapun ajaran-ajaran yang keliru seperti Indulgensia, diantaranya teologi sukses yang menyatakan bahwa pengikut Kristus harus sukses dalam segala hal atau dogma kemakmuran yang mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk bersenang-senang atau minyak-minyak urapan yang mampu menyembuhkan segala penyakit yang ujung-ujungnya adalah keuntungan bagi orangnya. Saudara/I, Keselamatan dari Allah tidak dapat diperjualbelikan. Manusia adalah mahluk yang berharga di mata Tuhan, seandainya tidak berharga maka kita pun dibiarkan saja. Tetapi Ia datang untuk menyelamatkan kita, oleh karena itu Hargailah dirimu, sesama manusia dan keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus. AMIN

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar