TAKUTLAH AKAN TUHAN
DAN BERIBADAHLAH KEPADANYA
HABIARI
HAMU MA JAHOWA JAL MARSIHOHOT MA ROHAMUNA
YOSUA
24: 1-2A + 14-18
PENGANTAR
Buku
Yosua merupakan buku tentang lanjutan kisah bangsa Israel ketika mereka
berjalan menuju tanah Kanaan. Ia berasal dari suku Yusuf dan separuh keturunan
Efraim yang lahir di Mesir. Ia dipanggil pada saat masih muda untuk membantu
Musa memimpin bangsa Israel. Yosua adalah tokoh yang menggantikan Musa memimpin
umat Israel setelah Musa meninggal. Dalam bahasa Ibrani, Yosua berasal dari
kata Yehosua yang berarti “Tuhan
menyelamatkan” atau “Semoga Tuhan menyelamatkan”. Dalam Perjanjian Baru kata
Yosua sering dikaitkan dengan kata ‘Iesous’ atau Yesus.
TAFSIRAN
Ay, 1–2, Dalam Kitab Yosua, ia merupakan tokoh yang penting, dialah
yang menggantikan Musa. Ia memiliki tugas yang sangat penting dan berat yaitu
untuk merebut tanah Kanaan. Setelah peralihan kepemimpinan dari Musa ia mengumpulkan
semua suku orang Israel di Sikhem. Kemudian ia
memanggil para tua-tua orang Israel, para kepalanya, para hakimnya dan
para pengatur pasukannya, Yosua ingin menyampaikan firman Tuhan Allah (Davar)
kepada bangsa Israel. Ia ingin menyerukan supaya bangsa Israel tetap percaya
kepada Allah Israel; Yahweh yang memberkati mereka dan yang membawa mereka
keluar dari tanah perbudakan. Yosua ingin mengingatkan kembali bagaimana
penyertaan Tuhan kepada bangsa mereka. Dalam hal ini tampak suatu kepemimpinan
Yosua yang ingin membawa pembaharuan.
Ay. 14-15, Peristiwa Yosua
mengumpulkan bangsa Israel juga untuk menunjukkan bagaimana penggenapan Janji
Tuhan kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak, dan Yakub. Allah telah
memenuhi janjiNya, yaitu janji pemeliharaan dan keselamatan. Namun dimana ada
janji keselamatan, disitu harus ada juga kepatuhan yang harus ditunjukkan oleh
mereka, dan arahan untuk tetap mempercayai Tuhan Allah. Perintah ini sekaligus
menjadi peringatan bahwa mereka sudah berdosa dan sudah jauh menyimpang apabila
masih menyembah ilah-ilah lain. Yosua menegaskan supaya mereka hormat dan takut
akan Tuhan.
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada
TUHAN!. Kalimat ini merupakan suatu
pernyataan atau statemen iman yang sangat berani. Ini juga menjadi pilihan dan
pertanyaan bagi bangsa Israel siapakah yang akan mereka sembah dan mereka
ikuti? Yosua berkata demikian karena telah melihat bahwa orang-orang Israel
mulai berpaling dari Allah dan mereka tidak lagi takut akan Tuhan. Oleh karena
itu Yosua ingin mengembalikan kepercayaan kepada Allah dan memperbaiki hubungan
mereka dengan Allah.
Ia menekankan
supaya bangsa Israel beribadah kepada Allah Israel; Yahweh dengan tulus ikhlas
dan setia. Ia melarang bangsa Israel supaya jangan menyembah allah nenek moyang
mereka yang disembah di seberang sungai Efrat dan di Mesir atau allah orang
Amori. Pengaruh penjajahan dari Mesir masih terbawa-bawa seperti penyembahan
mereka kepada allah lain. Oleh karena itu Yosua menegaskan dan meminta supaya
beribadah dengan tulus hati dan kesetiaan kepada TUHAN lah yang benar dan
mendatangkan keselamatan.
Ay. 16-18, Umat itu menanggapi
atau menjawab apa yang disampaikan oleh Yosua, mereka menyadari bahwa mereka
sudah jauh dari Tuhan dan menyadari kebaikan Tuhan yang sudah mereka terima
selama ini, serta mengatakan: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN
untuk beribadah kepada allah lain! Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah
menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita
sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan
di antara semua bangsa yang kita lalui, TUHAN menghalau semua bangsa dan orang
Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada
TUHAN, sebab Dialah Allah kita." Melalui firman Tuhan dan peringatan yang
disampaikan oleh Yosua mereka sadar dan kembali mengakui bahwa Allah adalah
sumber keselamatan mereka.
Inti Khotbah:
1. Melalui
nats ini, orang yang percaya kepada Tuhan atau pengikut Kristus supaya
meneguhkan imannya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan Allah, AnakNya
Yesus Kristus, dan Roh Kudus dan tidak ada ilah-ilah lain selain TUHAN.
2. TUHAN
yang menyelamatkan itulah patut dan seharusnya disembah, oleh karena perlunya
persekutuan dengan Tuhan. Nats ini meneguhkan kepercayaan sekaligus mengajarkan
supaya Takut akan Tuhan, hal ini perlu mengingat pada masa kini orang sudah
mulai tidak takut akan Tuhan lagi.
3. Ibadah
berkaitan dengan keselamatan, sebab dimana ada ibadah di situ ada perayaan
penyelamatan atau pembebasan. Beribadah sebagai bentuk ucapan syukur atau
peringatan atas berkat-berkat Tuhan yang sudah diterima. AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar