YESUS
DIURAPI (MATIUS 26: 6-10)
Pendahuluan:
Saudari-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
berita suka cita atau injil Matius ini pertama sekali ditujukan kepada orang
Kristen Non Yahudi yang menderita karena tekanan dari orang Yahudi tepatnya
Farisi dan Saduki. Diantara mereka sudah ada yang percaya dan menjadi pengikut
Kristus, tetapi masih ada kekurangan mereka karena masih ada batasan-batasan
dan perbedaan yang dibuat oleh orang Yahudi kepada orang Non Yahudi. Meskipun
mereka sudah menjadi pengikut Kristus, namun mereka tetap memegang teguh
tradisi hukum taurat dari Musa. Taurat bukan berarti salah atau tidak berlaku
tetapi Tuhan Yesus sendirilah yang menggenapinya. Oleh karena itulah Tuhan
Yesus menderita, mati dan bangkit lagi supaya ia menyatakan bahwa Dialah Allah
yang sesungguhnya yang menebus dosa setiap manusia.
Masalah yang terjadi pada saat itu adalah Orang Yahudi
keliru dalam memahami dan menggunakan hukum Musa. Mereka mempunyai sifat
superioritas, merasa lebih hebat, lebih jago, lebih pintar, lebih benar, lebih
suci dibandingkan dengan orang lain. Oleh karena itulah injil ini ditulis oleh
Matius sekitar tahun 50-70 an di Antiokhia yang ditujukan kepada orang Kristen
yang mengalami penganiayaan. Dengan maksud untuk meneguhkan iman dan
kepercayaan jemaat bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah itu sendiri dan Dia adalah
Mesias atau Juru Selamat Dunia yang sudah lama dijanjikan oleh Allah dan sudah
lama dinubuatkan oleh para Nabi-nabi di Perjanjian Lama. Injil ini sekaligus
menepis dan membuang keragu-raguan orang Kristen mula-mula.
Penjelasan Nats:
Perempuan
yang tidak dikenal ini membawa suatu buli-buli pualam yang berisi minyak
Narwastu dan dicurahkanlah minyak itu diatas kepala Yesus. Dia membawa
buli-buli pualam, buli-buli pualam itu memiliki leher buli yang panjang dan
lubang tetes yang kecil, sehingga untuk meminyaki kepala Yesus, dan leher
buli-buli itu dipatahkan dan kemudian Yesus diurapinya. Buli-buli itu berisikan
minyak Narwastu, semakin lama Narwastu disimpan di dalam Pualam, maka harumnya
semakin semerbak, tidak mudah untuk mendapatkan minyak Narwastu ini. Minyak
Narwastu ini diperoleh dari pohon Narwastu yang hanya dapat ditemukan di daerah
India, karena harus di Import maka harganya sangat mahal. Narwastu digunakan
sebagai parfum untuk kepala dan rambut (Kid. 1:12, 4 :13-14). Dikatakan bahwa
harga minyak itu adalah tiga ratus dinar ( 14 : 5), harga tiga ratus dinar
adalah sama dengan gaji satu tahun seorang buruh perkampungan yang ada di
daerah Israel, betapa mahal persembahan seorang perempuan ini, demi
mempersiapkan kematian Kristus, namun meski demikian, sesungguhnya di dalam
kematian Kristus ada kehidupan yang diberikan, persembahan yang mahal untuk
persiapan kematian itu juga berarti persiapan kepada menuju kehidupan.
(Persembahan yang murni adalah mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan
seutuhnya dengan mempersembahkan hidup kita maka kita mau dibimbing melakukan pekerjaan Roh
Kudus, sehingga nama Allah semakin dimuliakan oleh manusia).
Refleksi:
Saudari-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, berbahagialah kaum
perempuan karena orang yang pertama sekali menyaksikan kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus adalah kaum Perempuan yaitu Maria Magdalena dan Maria Ibu Yakobus, dan
Satu orang laki-laki yaitu Salome. Pada tradisi umat Israel, seorang imam itu
biasanya laki-laki, seorang pemimpin itu biasanya laki-laki. Tetapi jangan
salah Tuhan Allah juga bekerja melalui para perempuan. Kita dapat melihat dalam
Alkitab sangat banyak peran perempuan dalam pekerjaan dan rencana-rencana
Allah. Contoh yang paling besar yang dapat kita lihat adalah Tuhan Yesus lahir
melalui bunda Maria, silsilah Daud yang diikuti dari garis keturunan Rut.
Saudari-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
yang menjadi pertanyaan sekarang adalah Bagaimanakah
cara kita memberitakan dan menjadi saksi Kristus?
Satu poin yang berharga yang dapat dikembangkan oleh ibu-ibu
sekalian adalah Citra Allah melalui
Perempuan. Apakah maksudnya itu saudari-saudari? Setiap manusia mempunyai
hak untuk menjadi saksi bagi Kristus melalui perbuatan baik dalam kehidupan
sehari-harinya terlebih bagi kaum perempuan yang mempunyai peranan besar dalam
suatu keluarga. Dengan melakukan perbuatan-perbuatan kasih, itu berarti kita
mencitrakan Allah melalui diri dan kehidupan kita.
Ada juga hal yang perlu untuk direnungkan dan disyukuri oleh
kaum perempuan saat ini. Pada zaman modern ini, perempuan telah banyak
mengalami kemajuan. Di Indonesia, Kartini telah berjasa dalam emansipasi wanita sehingga saat ini
hak-hak perempuan dan laki-laki tidak lagi menjadi masalah. Tidak hanya itu, Kesetaraan gender menuntut keadilan
supaya laki-laki dan perempuan mendapatkan kesetaraan dalam hak azasi manusia
termasuk dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan dalam semua bidang
kehidupan. Bahkan dalam keagamaan sendiri perjuangan perempuan mendapat sorotan
tersendiri yang dikembangkan dalam teologi
feminis. Dari situ para kaum perempuan juga turut menyatakan bahwa mereka
adalah citra Allah yang mulia. Dari penjelasan tadi setidaknya pada saat ini
ada kekuatan perempuan yaitu: emansipasi wanita, kesetaraan gender, dan teologi
feminis.
Kaitkan dengan kegiatan Tahun Parompuan
Perlombaan Tahun
Perempuan bukan untuk merebut juara saja tetapi juga untuk membina iman
Wanita karier boleh asal jangan jadi wanita sombong dan
tidak peduli.
Melalui Firman Tuhan ini kita mendapat mandat dan kekuatan
untuk ikut serta dalam memberitakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dan menjadi
saksi Kristus terkhusus bagi kaum perempuan atau ibu-ibu yang hadir pada saat
ini. Kita layak mengucap syukur karena Tuhan Yesus sudah bangkit dan kita
percaya bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus itu berarti Kerajaan Allah sudah
datang. Barang siapa yang menerima Dia, pantaslah ia disebut sebagai Anak
Allah. Sebagai Anak-anak Allah kita perlu memohon supaya Tuhan menguatkan kita
untuk menjadi saksi Kristus dan berguna bagi sesama manusia.
Songon panutup sada
kutipan nahea husurat di Suara HKBP bulan April: “Tanpa perempuan tidak ada ibu, tanpa ibu tidak ada kita, karena
darimana kita lahir?”. Sian i boi idaonta parompuan ima Citra ni Debata
(Imago Dei) na mulia, na lam bagak, lam uli molo tolap manjaga Citra na nilehon
ni Debata. AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar