19 Juli 2024

Topik/Thema: “KEBAHAGIAAN SEMPURNA DALAM TUHAN” MAZMUR 16: 1 - 11

 

Topik: “KEBAHAGIAAN SEMPURNA DALAM TUHANMAZMUR 16: 1 - 11

Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus !

Sebuah lagu dapat menggambarkan dan mewakili perasaan seseorang. Menurut psikologi manusia, ketika seseorang senang maka ia akan menyukai lagu-lagu girang yang membuat hati senang dan bersukacita. Sebaliknya apabila seseorang dalam keadaan susah, sedih atau dalam istilah sekarang disebut dengan ‘galau’ maka hal itu juga bisa dilihat dari lagu-lagunya, maka ia cenderung memilih lagu dengan tempo mellow atau melankolis. Kemudian sebuah lagi berdampak kepada manusia di sekitarnya, contoh: kita masih mengingat penyanyi fenomenal dulu Mbah Surip dengan lagunya ‘tak gendong kemana-mana’. Saat itu semua tingkat masyarakat menyanyikan lagu itu, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan sampai kepada orang tua. Ada lagi waktu itu Briptu Norman pada masa kejayaannya dengan lagu India ‘Chaya-chaya’ dan goyangannya membuat masyarakat heboh. Ada lagi musik oplosan dan berbagai lagu yang sama dengan itu. Tetapi kita tidak membahas tentang musik tanah air itu adalah pengantar bagi kita untuk memudahkan memahami kitab Mazmur.

Kitab Mazmur adalah kitab yang berisikan nyanyian-nyanyian, puji-pujian, doa-doa. Di dalam bahasa Batak dan Inggris memakai kata Psalmen atau psalm yang mengikuti bahasa Yunani yaitu ‘Psalmos’ yang berarti lagu, nyanyian, puji-pujian. Pada bahasa Indonesia memakai kata Mazmur yang berasal dari bahasa Ibraninya yaitu ‘Mizmor’ yang berarti lagu, nyanyian, puji-pujian. Meskipun bahasanya berbeda namun pengertiannya adalah sama yaitu nyanyian-nyanyian, puji-pujian, doa-doa kepada Allah. Jadi Mazmur adaah refleksi iman dari para penulisnya seperti Raja Daud dan biduan-biduan lainnya.

            Dalam nats ini, pertama dalam ayat 1) Raja Daud berserah diri dan memohon perlindungan dari Tuhan. Yang jelas disini adalah adanya pengakuan bahwa dia percaya kepada Allah dan mau berserah diri kepada Tuhan dengan berkata “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau. !". Pada masa kini, kata-kata seperti ini, sudah sulit dijumpai. Ketika manusia lebih mengandalkan dunia, perkembangan zaman membuat orang mengesampingkan kebutuhan rohaninya. Dunia menawarkan begitu banyak kenyamanan sehingga terkadang manusia melupakan Tuhan.

            Setiap manusia berusaha untuk mencari kebahagiaan, bagi orang Batak selalu mencari yang disebut dengan 3 H ima Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon. Permintaan itu tentu sangat penting, kekayaan adalah berkat Tuhan dimana ada anugerah yang nampak dalam uang dan harta. Hagabeon juga penting bagi orang Batak memiliki anak dohot boru, sampai bercucu juga adalah suatu kesuksesan. Dan satu lagi hasangapon maka orang Batak marlomba-lomba sangap. Mangasahon angka anakna naung sikola, naung marpangkat, dohot angka na asing. Sudena i termasuk do I kebanggaan ni jolma. Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh manusia adalah penyerahan diri kepada Tuhan.

            Tuhan adalah warisanku dan pialaku. Pengakuat ini timbul dari orang yang imannya telah kuat. Jangankan kita sampai kepada pengakuan itu, terkadang kita saja tidak bisa membagi waktu kita untuk beribadah kepada Tuhan. Dalam seminggu ada 7 hari, padahal 2 jam dalam sehari yaitu hari Minggu terkadang kita tidak bisa member waktu. Saudara/I hal itu mengajak kita supaya merindukan Tuhan. Manusia berusaha untuk mencari kebahagiaan di dunia ini, tetapi kebahagiaan yang sejati berasal dari Tuhan.

            Bapak ibu ! melalui pengalaman iman pemazmur ini hendak mengatakan kepada seluruh manusia bahwa Tuhan adalah pengasih sampai selama-lamanya. Si Pemazmur menyaksikan bahwa Tuhan itu penting dalam hidupnya, ia memuji Tuhan karena berkat yang diterimanya. Itu juga menjadi pelajaran bagi kita, supaya tetap berserah diri kepada Tuhan baik dalam keadaan sukacita maupun dalam dukacita. Marilah kita memuji Tuhan dengan lagu pujipujian maupun dengan perbuatan. AMEN

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar