21 Januari 2024

Jesaya (Yesaya) 12: 2 TUHANLAH KESELAMATAN KITA

 

Jesaya (Yesaya) 12: 2

TUHANLAH KESELAMATAN KITA

Semenjak adanya pandemi covid-19, kita telah merasakan banyaknya dampak buruk bagi berbagai aspek kehidupan: secara kesehatan: banyak yang merasakan penyakit tersebut bahkan sebagian kehilangan nyawa karena dipicu oleh penyakit tersebut. Secara ekonomi: banyak yang merasakan pendapatan nya berkurang, bahkan sebagian kehilangan pekerjaan. Secara sosial: tidak lagi bebas seperti keadaan sebelumnya, sehingga kita harus selalu jaga jarak, selain itu bersalaman (kontak fisik) juga semakin canggung. Walaupun keadaan tersebut tidak kita inginkan, namun harus kita hadapi karena dibalik setiap peristiwa ada hikmah yang harus dipetik. Seberapa pun sulitnya pergumulan yang kita hadapi tetapi marilah kita lihat dari sudut pandang iman.

#MENSYUKURI KEBAIKAN TUHAN

Dengan latar belakang permasalahan seperti di atas ditambah dengan pergumulan yang dihadapi setiap pribadi, setiap keluarga, setiap komunitas, tetapi selalu ada yang patut kita syukuri. Istilah dalam orang Batak ada kata “martuani dope…” yang biasa diucapkan dalam keadaan yang tidak diinginkan. Ungkapan “martuani dope…” dapat menggambarkan masih ada yang harus disyukuri (masih ada yang dapat selamat). Oleh karena itu, kita masih penuh dengan berkat Tuhan hingga saat ini. Kita masih diberikan kehidupan, Kesehatan, kecukupan dalam kebutuhan jasmani maupun rohani. Maka dengan melihat berkat Tuhan itu, maka jiwa kita dari dalam (roha parbagasonta) hendak mengatakan: “Ini adalah salah satu keajaiban yang diberikan Tuhan dalam hidup kita”. Syukur Tuhan masih memberikan waktu dan kesempatan bagi kita untuk menikmati berkatNya sambil terus berbenah diri sepanjang waktu untuk melakukan firmanNya.

#MENYAKSIKAN PERBUATAN TUHAN

Mungkin kita sudah sering membaca kitab Mazmur, tetapi dari renungan ini salah satu hal yang bisa kita petik membentuk diri menjadi jiwa pemazmur. Mazmur tercipta dari ungkapan iman, mampu melihat perbuatan Tuhan lalu menyaksikannya. Mazmur ini melihat kasih Tuhan yang begitu besar, yang melihat kita bukan dari perbuatanNya, tetapi atas kasihNya sendiri. Ia yang menolong kita keluar dari berbagai permasalahan, Ia yang menghibur kita Ketika sedih, menguatkan ketika lemah. Dalam budaya tatakrama di negara kita, sejak kecil kita sering diajarkan untuk mengucapkan kata “terima kasih” kepada setiap orang yang menolong kita. Walaupun pertolongan yang diberikan “bernilai kecil” tetapi itu dapat menjadi apresiasi bagi setiap orang yang berbuat baik. Apalagi mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang tidak kita lihat secara mata fisik tetapi Ia menyertai kita sepanjang waktu. Bersyukurlah atas hidup yang diberikan Tuhan. AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar