31 Desember 2023

PARTANGIANGAN TAON BARU KELUARGA PUKUL 00.00 WIB SENIN, 01 JANUARI 2024 // PERKUMPULAN KELUARGA PADA TAHUN BARU

 


 PARTANGIANGAN TAON BARU KELUARGA

PUKUL 00.00 WIB SENIN, 01 JANUARI 2024

Persiapan:

1.      Keluarga memilih Pemimpin Ibadah dan pendoa syafaat.

2.      Mempersiapkan lilin dan dan tempat persembahan dan persembahan disampaikan dalam Amplop tahun baru yang telah disediakan Gereja.

 

Ibadah: P = Pemimpin Ibadah         K = Keluarga

1.      Bernyanyi BN HKBP No. 70:1-2. “Setahun waktu berlalu” / “Naung salpu taon na buruk i” BL.36. (Penyalaan lilin)

§  Setahun waktu berlalu, aku bersyukur pada-Mu atas berkat dan rahmat-Mu, memelihara umat-Mu. Atas berkat dan rahmat-Mu, memelihara umat-Mu.

§  O Yesus, kasihanilah, nyatakan kemurahan-Mu. Di tahun baru ini pun berkat-Mu makin nyatalah. Di tahun baru ini pun berkat-Mu makin nyatalah.

2.      Puji-pujian Kepada Allah dan Doa Pembukaan.

P:         Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Pujilah Tuhan!

K:        Haleluya!

3.      Doa Pembuka: dari Pemimpin Ibadah

4.      Bernyanyi BN HKBP No. 64 : 1  SETAHUN KINI T’LAH BERLALU”/  

§  Naung moru do muse sataon BL. 192

Setahun kini t’lah berlalu, makin dekatlah ajalku.

’Ku merenungkan masa lalu, dan semua perbuatanku.

Iman dan kasih ku padaMu, tak menyenangkan hatiMu,

kasihku pada sesamaku, tentu mengecewakanMu.

5.      Pembacaan Firman Tuhan:

P:         Marilah kita membaca Firman Tuhan secara bergantian, sebagaimana tertulis di dalam kitab Mazmur  91 : 1-11. Dalam Lindungan Allah. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan yang Mahakuasa.

K:        Akan berkata kepada Tuhan: ”Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai”.

P:         Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.

K:        Dengan kepakNya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayapNya engkau akan berlindung, kesetiaanNya ialah perisai dan pagar tembok.

P:         Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang.

K:        Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

P:        Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

K:        Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.

P:        Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu.

K:        malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu.

P:         sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Demikian Firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Tuhan serta memeliharanya.

K:        Amin.

6.      Bernyanyi BN HKBP No. 66: 1 “Tuhan Allah sertamu” / “Debata baen donganmi” BL. 52

§  Tuhan Allah sertamu menunaikan panggilanmu. Tuhanlah yang menuntunmu. Rendahkanlah hatimu. Tuhan Allah sertamu. Tuhan Allah sertamu.

7.        Renungan: (diawali dan diakhiri dengan doa)

Firman Tuhan untuk kita saat ini, tertulis dalam 1 Tessalonika 5: 16 – 18, Beginilah Firman Tuhan:

Bersukacitalah senantiasa! Tetaplah berdoa! Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus,

Selamat Tahun Baru bagi kita semuanya! Pada awal Tahun Baru 2024 ini, kita harus menaikkan puji-pujian kepada Tuhan dan mengagungkan kebesaran kasihNya yang telah mengiringi langkah hidup kita pada tahun yang lalu yang kini telah kita tinggalkan.  Itu sebabnya kita boleh memasuki tahun yang baru ini. Pada tahun yang lalu, berbagai macam kesulitan selalu ada dalam perjalanan hidup kita, rintangan dan kepedihan selalu saja datang silih berganti yang menyebabkan  kita ketakutan, khawatir dan ragu untuk menjalani hari-hari kehidupan kita.  Tetapi saat ini kita harus akui bahwa Tuhan selalu memelihara kita hingga saat ini, kita boleh melangkahkan kaki kita untuk berjalan di tahun yang baru, yang Tuhan berikan bagi kita masing-masing. Mari kita bersyukur pada saat ini di dalam ibadah syukur Tahun Baru ini.

Saudara-saudara yang bersukacita pada hari ini, kita harus  mengingat bahwa Tuhan kita selalu berharap dan menginginkan kita semua supaya kita hidup dan bekerja dalam kehendak Tuhan kita. Tiga hal yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dalam kehidupan kita yaitu: Bersukacita senantiasa, tetap berdoa dan Mengucap syukur dalam segala hal.  Saudara-saudara, bagaimana sikap kita untuk bersukacita, dan apa yang mendasari kita untuk bersukacita? Kita tidak harus bersukacita melalui senyum yang manis, atau suara sorak-sorai yang bergemuruh, tetapi yang terutama kita bersukacita karena kita dapat merasakan anugerah Tuhan yang diberikanNya kepada kita pribadi lepas pribadi. Anugerah Tuhanlah yang telah menyertai kita berjalan pada tahun yang lalu, sekaligus anugerahNyalah yang telah melepaskan kita dari berbagai kesulitan yang terjadi.  Kalau saat ini kita telah memasuki tahun yang baru, berarti Tuhan Kembali memberikan anugerahNya kepada kita, oleh karena itulah kita harus bersukacita berjalan pada awal tahun yang baru ini, hingga untuk selama-lamanya. Jangan bersungut-sungut, jauhkan rasa takut dan khawatir, tetapi kita harus semakin yakin dan percaya bahwa Tuhan kita yang Maha baik, akan selalu bekerja untuk memberikan kepada kita yang terbaik, dengan demikian sebagai pengikut Yesus, bersukacitalah senantiasa.

Rasul Paulus kemudian mengingatkan kita supaya kita tetap berdoa. Berdoa yang sering kita pahami adalah berbicara kepada Tuhan. Berbicara kepada Tuhan tentunya tidaklah sama seperti kita berbicara kepada sesama kita manusia. Tetapi kita berbicara kepada Tuhan adalah untuk menyampaikan apa yang ada dalam hati kita tentang berbagai anugerah yang telah diberikanNya kepada kita, kemudian bagaimana kita hidup dalam anugerahNya serta bagaimana sikap kita untuk menantikan anugerah yang masih Tuhan sediakan bagi kita.  Oleh karena itu, kita harus dekat kepada Allah Tuhan kita, kita harus selalu berkomunikasi denganNya di dalam doa kita, supaya kita selalu dituntun dan dibimbing untuk hidup sesuai dengan anugerah yang diberikanNya. Tetaplah berdoa, itulah salah satu hal yang sangat penting untuk kita lakukan setelah kini kita telah memasuki tahun yang baru. Karena pada saat awal tahun ini, kita pasti banyak menginginkan supaya berbagai cita-cita keluarga kita akan tercapai pada tahun 2024 ini. Anak-anak yang sedang dalam masa Pendidikan supaya tuntas dengan baik, anak-anak yang mencari pekerjaan yang pantas supaya di tahun ini Tuhan berikan. Mereka yang sudah sewajarnya untuk berumahtangga supaya Tuhan segera tunjukkan yang menjadi jodoh mereka. Untuk menantikan semuanya itu terkabul maka kita harus selalu mendekat kepada Tuhan kita di dalam doa kita setiap saat kepadaNya, supaya kita bertekun dan harapan kita teguh bahwa Tuhan akan mengabulkan cita-cita keluarga kita pada tahun yang baru ini. Untuk itu, tetaplah kita berdoa kepada Tuhan.

Kemudian kita harus mengucap syukur dalam segala hal. Tentunya segala hal yang Tuhan perbuat bagi kita. Ketika kita menerima sukacita dalam hidup kita setiap hari, itu adalah perbuatan Tuhan bagi kita.  Ketika kesulitan juga kita hadapi, kita harus yakin dan percaya, disana ada Tuhan yang bekerja untuk melepaskan kita dari berbagai kesulitan, bahkan pada saat itu juga, Tuhan berusaha untuk memberikan kepada kita jalan yang terbaik dalam mengatasi kesulitan yang sedang terjadi, oleh karena itulah kita harus selalu mengucap syukur dalam segala hal yang terjadi.

Pada saat ini, kita akan melangkah ke tahun yang baru 2024 yang Tuhan telah berikan kepada kita, yang pasti kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan kita tidak tahu situasi apa yang akan kita hadapi, mungkin kita akan mendapatkan berbagai sukacita, dan sebaliknya mungkin akan kita hadapi situasi yang lebih sulit lagi dari situasi yang sebelumnya.  Kita harus yakinkan diri kita dan iman kita semakin kokoh kepada Tuhan yang Mahakuasa, bahwa Tuhan kita tetap bekerja untuk memberikan yang terbaik kepada setiap kita yang percaya kepadaNya. Oleh karena itu, dari lubuk hati kita yang terdalam, kita harus selalu mengucap syukur kepada Allah Tuhan kita. AMIN

8.      Bernyanyi BN HKBP No. 485:1 + 4. “BersamaMu Bapa” / “Dongani au Tuhan” BL. 243. (Mengumpulkan Persembahan).

§  Bersama-Mu Bapa sinari hatiku. Lihat ‘ku berjalan, pimpinlah langkahku. Semua kekuatanku dan juga pikiranku ‘ku b’rikan kepada-Mu melayani Tuhanku. T’rimalah persembahanku, kuatkan hatiku.

§  Tritunggal Allahku, ujilah hatiku, tumbuhkan Firman-Mu di dalam jiwaku. Jadikanlah hatiku tempat kudus bagi-Mu. Nyatakan kepadaku semua belas kasih-Mu. Kini hidupku bahagia. Tritunggal Allahku.

9.      KESAN DAN PESAN: (Sesuai pengaturan keluarga)

10.  DOA SYAFAAT

11.  BERNYANYI BN HKBP. NO. 122:1+4. “Betapa bahagianya” / “Ida hinadenggan ni” BL. 13

Betapa bahagianya yang bersatu hatinya /

Adil perbuatannya, jujur perkataannya.

Bangunlah persatuan dalam cinta kasih-Nya/

Allah t’lah menjanjikan berkat-Nya dilimpahkan.

12.  DOA PENUTUP:

Doa Bapa Kami (Diucapkan secara bersama) - Amen-Amen-Amen

-Bersalaman

Selamat Tahun Baru 01 Januari 2024

05 Desember 2023

BERIBADAH KEPADA TUHAN DENGAN SETIA

 


Esra (EZRA) 6: 13-18

BERIBADAH KEPADA TUHAN DENGAN SETIA

1.         Buku  Ezra menggambarkan keadaan bangsa Yahudi setelah pembuangan di Babel. Pada masa Ezra, sebagian dari orang-orang buangan itu pulang ke Yerusalem, kehidupan bangsa Yahudi dipulihkan terutama dalam bidang rohani atau peribadatan mereka kepada Tuhan dipulihkan. Tuhan memakai beragam cara untuk membebaskan dan memulihkan umatNya. Pada tahun 538 sM Raja Koresh, Raja orang Persia telah berencana untuk membangun Bait Suci yang telah dirusak oleh Raja Nebukadnezar tahun 586 sM. Mereka berniat membangun kembali Bait Suci seperti yang dibuat oleh Daud di Yerusalem, tetapi hal ini dapat telaksana dalam penantian yang sangat lama (sekitar 71 tahun). Tahun 515 sM pada masa Pemerintahan Darius Raja Persia maka pembangunan Bait Suci dapat dilakukan kembali. Atas kasih Tuhan, Semua terlibat untuk pembangunan Bait Suci yaitu para Nabi, para Imam, Tua-tua Yahudi, para Pejabat dan orang-orang yang pulang dari pembuangan.

2.         Bait Suci Allah Dibangun Kembali. Kitab Ezra memperlihatkan bagaimana orang lain (orang yang bukan Yahudi) dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan dan membantu umatNya, Para Pejabat Persia yang ikut untuk mendirikan kembali Bait Suci, Raja Koresh, Raja Darius dan Artahsasta, Tatnai Bupati daerah sebelah Barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka (ay. 13-14). Pembangunan Bait Suci bukanlah pekerjaan mudah, tetapi Karena itu adalah Milik Allah maka tidak ada yang bisa menghalanginya, itu menunjukkan bahwa Tuhan Allah terus bekerja untuk memulihkan keadaan umatNya. Raja Darius menemukan Dokumen yang dibuat Raja Koresh di Ahmeta untuk membebaskan Israel dan membangun Bait Suci merupakan penggenapan nubuat pemulihan dari Allah dalam Yesaya 6: 1. Persia yang berbeda dengan Israel tetapi Raja Darius menginginkan menyenangkan Allah Semesta Alam, mendoakan kepemimpinannya sebagai raja dan mendoakan anak-anaknya.

3.         Pembaharuan Iman Oleh Para Nabi. Allah juga memperbaharui iman bangsa Israel melalui para Nabi. Ezra dan Nehemia adalah Nabi yang sangat giat untuk memperbaharui keadaan iman/ kerohanian umat Israel, membangun kembali Bait Suci di Yerusalem dan membangun tata peribadatan. Ezra menekankan pengharapan, pembangunan, pembaharuan dan pemulihan kerohanian umat. Bersama dengan Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido mereka bekerjasama untuk terus membangkitkan umatNya. Semangatnya juga mempengaruhi gerakan para Tua-tua Yahudi, para Imam, orang-orang Lewi untuk melanjutkan pembangunan itu termasuk orang-orang yang pulang dari pembuangan Babel dan mereka melakukannya dengan ikhlas (ay. 14-16). Bait Allah sangat penting karena itu merupakan tanda kehadiran Allah diantara umatNya, tanda kasih setia Allah untuk umatnya. Bait Suci merupakan pertemuan dengan Tuhan dan tempat peribadatan kepada Allah. Oleh karena itu mereka terus menerus mendorong pembangunan Bait Suci hingga selesai pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan Raja Darius.

4.         Ketaatan Mereka Membuat Keberhasilan. Pembangunan rumah Allah adalah suatu rahasia dari Allah itu sendiri. Bangsa Israel berhasil mendirikan kembali Bait Allah, oleh karena semua pihak telah berperan dan ketaatan mereka. A) Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel (ay. 14 b). Salomo berhasil mendirikan Bait Allah karena ia menuruti perintah Allah demikian juga mereka pada Nats ini. Karena itu adalah pekerjaan Tuhan, maka yang utama adalah ketaatan kepada Tuhan. B) Kemudian ketaatan mereka untuk para Nabi yang menjadi perantaraan Tuhan yang mengarahkan mereka untuk apa yang dilakukan, Nabi Ezra telah menggerakkan mereka dan Hagai dan Zakharia yang terus mendorong mereka, para Imam atau Penatua, orang-orang Lewi juga ikut bekerja sama untuk pembangunan tersebut. C) Selanjutnya mereka berhasil karena menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia (14 c), ketaatan kepada pemimpin atau pemerintah adalah salah satu hal yang digunakan oleh Tuhan untuk mengarahkan dan melindungi rakyatnya, oleh karena itu umat juga harus menghormati Pemerintah (Roma 3: 1). D) Orang-orang Israel memberikan persembahan dengan sukaria (ay. 17). Keikhlasan mereka untuk pentahbisan rumah Allah telah membuat pembangunannya berhasil. Hal itu menunjukkan perlunya kesatuan hati semua pihak untuk membangun rumah Tuhan.

5.         Beribadah Kepada Tuhan Dengan Setia (ay. 17-18). Pembangunan Bait Allah disambut dengan sukaria. Pada ayat 17 disebut Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Sukacita yang besar atas berdirinya kembali Bait Allah dirayakan dalam pentahbisan rumah Allah dan berlanjut dengan tradisi hari raya paskah. Kasih setia Tuhan yang telah sampai kepada umatNya, hendaknya disambut oleh setiap umat. Dengan berdirinya rumah Allah maka umat Tuhan harus lebih setia kepadaNya, Pembangunan-pembangunan rumah Tuhan tidak cukup hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga mengubahkan kerohanian, moral, perilaku umat Tuhan menjadi lebih baik. Sebagai refleksi saat ini, banyaknya Gereja bertumbuh dan dibangun besar, tetapi banyak jemaat yang kurang rajin untuk beribadah kepada Tuhan. Pembangunan rumah Allah yang harus berangkat dari kerinduan kepada Tuhan dan setia beribadah kepada Tuhan. AMEN