17 Desember 2014

HKBP SIANTAR TIMUR DIRESMIKAN JADI RESORT






HKBP SIANTAR TIMUR DIRESMIKAN JADI RESORT
            HKBP Siantar Timur, Resort Tomuan, Distrik V Sumatera Timur  yang terletak di Jalan Siantar Timur Lorong 31 No. 3 BDB Pematang Siantar ini resmi menjadi Resort HKBP Siantar Timur. Minggu, 09 Nopember 2014 menjadi sejarah baru bagi HKBP Siantar Timur dimana HKBP Siantar Timur memandirikan diri dari Resort Tomuan dan menjadi sebuah Resort yang baru di HKBP. Peresmian Resort dipimpin oleh Sekjend HKBP Pdt. Mori AP. Sihombing, M.Th.
Pesta Peresmian Ressort HKBP Siantar Timur yang dilayani oleh Pdt. R. Manurung, S.Th dengan Pendeta Resort Pdt. P. Parapat, M.Th, ini mengangkat Thema: “Marilah kita naik ke Gunung Tuhan, ke Rumah Allah kita, supaya Ia mengajar kita tentang jalanNya (Yesaya 2: 3b)” Sub Thema: “Melalui Pesta Peresmian Resort HKBP Siantar Timur, marilah kita mensyukuri berkat Tuhan, semakin mandiri dan dewasa dalam iman untuk menyongsong masa depan”.
            HKBP Siantar Timur telah lama berencana untuk menjadi Resort,  atas seluruh kerjasama Jemaat mulai dari Sektor I sampai Sektor VI dan jemaat di Pos Pelayanan Sumber Jaya, Anak Rantau, kerja keras Panitia dan Parhalado Huria dan atas berkat Tuhan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus sebagai Raja Gereja maka pada Minggu XXI Setelah Trinitatis 09 Nopember 2014 inilah impian HKBP Siantar Timur menjadi Resort dapat terwujud.
Pada Pesta Peresmian Resort HKBP Siantar Timur ini dihadiri oleh Rombongan Sekjend Pdt. Mori AP. Sihombing, M.Th, Praeses Distrik V Sum. Timur Pdt. V. Sihotang, S.Th, dan Walikota P. Siantar Hulman. Sitorus, SE dan tamu-tamu yang lain. Acara Pesta Peresmian Resort Resort Siantar Timur dimulai sejak pukul 08.30 WIB dengan melakukan Prosesi dari rumah Walikota H. Sitorus di Jln. Mual Nauli, Sektor II. Seluruh rombongan beserta jemaat berjalan sambil diiringi musik menuju HKBP Siantar Timur.
Adapun Susunan Panitia dan Koordinator setiap seksi: Pembina Pdt. V. Sihotang, STh, Hulman Sitorus, SE;  Penasehat Pdt. Pantas Parapat, MTh, Parhalado Ressort Tomuan, Sude Sintua Napensiun HKBP Siantar Timur;  Ketua  Umum Ir. JP Mangapul Sitanggang;  Ketua Pelaksana Pdt. Ramses Manurung, STh, St. Drs. T. J. Nababan;  Sekretaris St. TD. Pasaribu, Marasi Manurung, SPd, M.Hum;  Bendahara St. MS. Butarbutar, BSc, Bakmen Simaremare, SSi;  Kordinator Sektor Seluruh Sintua di Sektor masing-masing;  Seksi Ibadah; Pdt. Pantas Parapat, MTh;  Seksi Acara St. Drs. T. J. Nababan, St. Drs. S. Simarmata, C.St. S. Br Siahaan, MPd.K;  Seksi Tempat St. M. Siregar, SPd,  Seksi Dokumentasi Dan Hiburan TAO. Panggabean;  Seksi Humas M. M. Situmorang, SE;  Seksi Dana Drs. H. Samosir;  Seksi Dana Anak Ranto Wilayah Medan Ir. Ronald Naibaho, MSi, Wilayah Pekan Baru Riau Tongam Tampubolon, SE, Wilayah Jabodetabek Drs. Parsaoran Tampubolon, Wilayah Batam Ir. Jonny Nababan, Wilayah Tapanuli L. Silaban, SH, Wilayah Sumbar Letkol.NBS. Situmeang, SH;  Seksi Konsumsi St. M. Br  Manik;  Seksi Kesehatan Drg. N. Br Sitorus;  Seksi Kegiatan Tahun Remaja Pemuda St. Drs. S. Simarmata;  Seksi Keamanan Dapot Napitu.
Setelah rombongan sampai di HKBP Siantar Timur, maka rangkaian kegiatan yang dilakukan pengalungan bunga kepada Sekjend, Praeses, Walikota, Pendeta Resort Tomuan, dan Ketua Umum. Kemudian penyambutan dilakukan dengan tortor dari Remaja – Naposo Bulung HKBP Siantar Timur, lalu diteruskan dengan pembukaan selubung Plakat Resort HKBP Siantar Timur oleh Sekjend dengan Walikota. Setelah itu barulah penandatanganan Prasasti Resort HKBP Siantar Timur di Podium oleh Sekjend, Praeses dan Walikota.
Pada pukul 09.00 – 11.00 WIB, memasuki Kebaktian Minggu yang melayani khotbah Pdt. M. Sihombing, Liturgis Pdt. V. Sihotang, Warta Jemaat, Pdt. R. Manurung dan Doa Syafaat Pdt. Parapat. Khotbah dari Mateus 25:1-13 yang bertemakan “Boan ma Parpalitoan dohot Miak” mengingatkan supaya selalu bersiap sedia karena “Jesus ima pangoli jala oroanna ima huria i”.
Ibadah Kebaktian Pesta Peresmian Ressort Siantar Timur, dipadukan dengan Pengukuhan Pendeta Ressort di HKBP Siantar Timur yaitu : Pdt. Ramses Manurung, STh, Pengukuhan dipimpin oleh Praeses Dist. V Sum Timur ; Pdt. V. Sihotang, STh
Setelah ibadah selesai, maka dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari Ketua Umum Panitia, Ir. Mangapul MP Sitanggang, Camat Kec. Siantar Timur. Mewakili warga jemaat Drs. T. Lumbangaol, mewakili Parhalado St. TD Pasaribu, dari Walikota, dan bimbingan dan pengarahan dari Sekjend HKBP. Harapan-harapan dari kata sambutan adalah Gereja menjadi Resort itu berarti ada tugas, pelayanan dan tanggungjawab yang lebih besar dan lebih luas supaya banyak orang akan diselamatkan.
Pesta Peresmian Ressort berjalan dengan lancar dihadiri sekitar 1600 orang, warga jemaat HKBP Siantar Timur dan Jemaat Sekitar misalnya: Koor Ama HKBP Sintanauli, Koor Ama dan Ina HKBP Tomuan, Koor Ina HKBP Siantar Kota, Koor Ina HKBP Dame, HKBP Syalom. Tidak ketinggalan juga dari Huria Pagaran yairu HKBP Sumber Jaya.
Ada keistimewaan tersendiri  karena Bapak Bapak Walikota Hulman Sitorus, SE dan Bapak Sekjen Pdt Mori AP Sihombing, MTh adalah Putra dari HKBP Siantar Timur. Karena itu Walikota adalah Penasehat Panitia Peresmian tersebut. Panitia berterimakasih pada Bapak Walikota karena bersama dengannya turut hadir SKPD kota Pematangsiantar. Pesta Peresmian tersebut mengupayakan untuk pengumpulan dana untuk pengadaan lahan/ pertapakan Gereja di Sumber Jaya dan Pembangunan satu unit Rumah Dinas di HKBP Siantar Timur.
Sukacita Pesta Peresmian Resort Siantar Timur ini berlanjut dengan makan siang bersama seluruh rombongan, jemaat dan tamu yang hadir. Selanjutnya masuk kepada acara menyampaikan jambar. Selain itu diteruskan dengan acara lelang dan manortor dari Parhalado HKBP Siantar Timur, Panitia Pesta Persiapan Resort, Rombongan Pimpinan HKBP dan Praeses, Rombongan Walikota, Tamu atau undangan yang hadir, jemaat Sektor I, II, III, IV, V, hingga VI. 
Dengan diresmikannya HKBP Siantar Timur, semoga HKBP Siantar Timur menjadi salah satu perkembangan Kerajaan Tuhan. HKBP Siantar Timur yang sudah diberkati menjadi Resort menjadi berkat bagi jemaatnya, sekitarnya, seluruh umat percaya bahkan menjadi berkat bagi dunia.

02 Desember 2014

PANCASILA DAN INDONESIA YANG BERKEADILAN

Persatuan Indonesia. Sila yang singkat, padat, jelas dan penuh makna ini sangatlah ampuh untuk merangkul persatuan di negeri plural. Persatuan Indonesia ditegaskan dalam UUD pasal 1 ayat 1 “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
Sebagian alasan menyebutkan, kekecewaan, kecemburuan sosial, dan ketimpangan kesejahteraan membuat beberapa daerah menunjukkan sikap untuk mendirikan negara mereka sendiri (separatisme), diantaranya adalah Papua.
Dalam tahun 2013 beberapa kejadian sabotase dan penembakan oleh sekelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), seperti tewasnya delapan prajurit TNI pada Februari lalu, dan banyak kasus lain. Selain itu, Banda Aceh yang ingin membuat bendera sendiri, dimana dapat mengganggu kedaulatan NKRI.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini mengarah kepada sistem pemerintahan Demokrasi Indonesia, dimana rakyat sebagai asal mula kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pengambilan kebijakan pemerintahan.
Penulis melihat sila ke empat dan lima sangat berhubungan sebagai sebab akibat, karena kebijakan yang diperjuangkan pemerintah juga bertujuan untuk keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia dan bersifat holistik (menyeluruh).
Salah satu kebutuhan publik baik pemerintah maupun masyarakat adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). Ketetapan pemerintah menaikkan harga BBM sebagai bagian dari program meningkatkan anggaran subsidi BBM dari 193,8 triliun rupiah menjadi 209,9 triliun rupiah kurang tepat.
Program itu tidak mendidik karena akan membuat masyarakat Indonesia menjadi pemalas dan selalu mengharapkan bantuan. Kenaikan itu akan membuat masyarakat Indonesia lebih sengsara karena daya beli masyarakat akan berkurang sementara harga kebutuhan akan semakin naik. Lalu bagaimana pula itu akan dikatakan sebagai keadilan sosial? Itu merupakan harapan rakyat Indonesia pada umumnya.


Penegakan HAM merupakan persoalan pelik bangsa ini, yang hingga kini tidak memiliki cara yang jitu untuk diimplementasikan. Berbagai produk undang-undang yang telah diretaskan, bahkan telah diberlakukan, ternyata tidak bisa menjamin, semua warga mendapat perlakukan yang sama.
Kembali terdengar merdu, kicauan hati mendambakan sosok pemimpin Indonesia, yang mampu melaksanakan penegakan HAM bagi setiap warga. Tiada lagi pengecualian, semua masyarakat harus dapat hidup secara beradab dan sama di mata hukum
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, ini merupakan suatu cita-cita yang luhur dan juga didukung oleh Pembukaan UUD 1945. Secara tersirat sila kemanusiaan yang adil dan beradab ini tampak mendominasi Pembukaan UUD 1945.
Dalam alinea pertama menyebut Indonesia ingin menghapus penjajahan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan. Salah satu cita-cita Indonesia dalam alinea kedua yaitu ingin mengantarkan rakyat Indonesia menjadi berdaulat, adil dan makmur.
Indonesia adalah bangsa yang beradab karena mempunyai tekad mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bebas dan merdeka, visi itu terlihat dalam alinea ketiga. Dan lebih nyata lagi dalam alinea terakhir Indonesia bermaksud memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam bidang hukum, bangsa Indonesia telah mewujudkan Undang-undang Hak Asasi Manusia yaitu UU No. 39 Th.1999. Sebagaimana terkandung dalam konsiderans bahwa yang dimaksud HAM, seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dalam penegakan HAM tersebut harus bersifat obyektif dan benar-benar berdasarkan kebenaran moral demi harkat dan martabat manusia. Apabila kita merenungkannya, sungguh indahnya hidup di negeri ini. Kasus penembakan di LP Cebongan yang menewaskan empat tahanan itu memperlihatkan peradaban hukum di Indonesia sangat menakutkan meskipun Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklarifikasi bahwa ini bukanlah pelanggaran HAM.


Mungkin ini kicau kecil dari sanubari yang ingin merasakan kemerdekaan dalam menjalankan agamanya, karena itu merupakan dasar dari kepribadian bangsa ini, yang terkandung dalam Pancasila, sila pertama dan diwujudkan nyatakan itu dalam UUD 45 pasal 29.
Sebagai perenungan dalam momen bulan lahirnya Pancasila. Marilah kita sejenak melihat beberapa peristiwa mencolok yang tidak sinkron dengan tujuan pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Ketuhanan Yang Maha Esa, pasal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya akan adanya Tuhan. Terlepas dari iman dan kepercayaan umat masing-masing agama terhadap Tuhan-nya. Kita bisa melihat beberapa hal penekanan akan pentingnya pasal ini, diantaranya Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa bangsa ini beragama dan menolak paham ateisme.
Indonesia adalah negara yang mencantumkan agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan hampir pada semua pengisian formulir yang bersifat formal. Negara ini pun mempunyai Undang-undang yang mengatur kebebasan beragama dalam Undang-undang Pasal 29 tentang Agama yang berbunyi:
“(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.”
Realita yang terjadi di Indonesia, pasal itu belum tentu dirasakan oleh semua pihak masyarakat Indonesia. Mengapa? Dari Januari hingga Juni 2013 saja sudah banyak pelanggaran di Indonesia.
Diantaranya adalah HKBP Setu, Kabupaten Bekasi yang mengalami peristiwa nahas (21/3), pihak Satpol PP Kabupaten Bekasi telah merobohkan gereja tersebut dengan alat berat. Hal tersebut menuai protes dari banyak Pendeta, mereka berdemonstrasi menentang penidasan atas gereja-gereja awal April lalu.
Selain itu ada HKBP Filadelfia, pimpinan Pdt Palti Panjaitan. Sekarang gereja tersebut sering mengadakan kebaktian protes di depan Istana Merdeka setiap hari Minggu bersama Gereja GKI Yasmin Bogor.
Kini Pdt Palti Panjaitan telah memimpin sebuah jaringan kerja sama kelompok-kelompok minoritas yang tertindas di negeri ini yang disebut SOBAT KBB termasuk kelompok minoritas Islam Ahmadiyah dan Kelompok Syiah dan masih banyak kasus lain.
Anehnya akhir Mei lalu, SBY menerima penghargaan negarawan atau World Statesman Awards 2013 oleh Appeal of Conscience Foundation (ACF) dari New York, Amerika Serikat. Penghargaan tersebut biasa diberikan kepada para tokoh yang telah berjasa bagi penegakan toleransi di sebuah negara, padahal banyak kasus pelanggaran yang diabaikannya.


18 November 2014

KMD BIKERS BACK TO NATURE




KMD BIKERS “BACK TO NATURE”
            Koinonia Marturia Diakonia (KMD Bikers) di bawah naungan Departemen Diakonia melakukan aksi “Back To Nature” pada Jumat sampai Minggu, 19 – 21 September 2014 ke Pusuk Buhit - Pangururan, Toba Samosir, Sumatera Utara. Dalam kegiatan ini KMD Bikers melakukan pendakian gunung dan pembersihan sampah di Pusuk Buhit, penanaman bibit pohon di Pusuk Buhit dan di kompleks Gereja HKBP Pangururan, dan diakhiri dengan kunjungan Gereja HKBP di Pangururan seperti Pangururan Kota, Buhit, dan Pintusona.
Tim KMD Bikers diikuti 4 orang pendeta: Kepala PA Elim Pdt Junaedy Sitinjak STh, Kepala Biro Anak Jalanan dan Pelatihan Kerja Pdt Timbul Sitanggang STh, Pdt Henry Simanjuntak STh, Pdt Samuel Banjarnahor. 4 orang Calon Pendeta: CPdt Agus Siagian STh, CPdt Roy Nainggolan STh, CPdt Samuel Sitompul STh, CPdt David Nababan STh.
Para pendaki yang ikut: Topo Udra Napitupulu, Daniel Turnip, Junjung Panggabean, Hendra Silitonga, Yefta Situmeang, Jonatan Sibarani, Perwin Simanullang, Henro Siregar, Ridho Parhusip, Florensia Hasibuan, Elfrida Siburian, Bangga Manalu, Kristina Sibarani, Epi Sihombing, Korry Lumbantoruan, Reiner Silitonga, Monang Sagala, Antonius Gultom, Jepriman Sormin, Jepri Tobing, Aprisando Harianja, Paulus Simamora, Friedrich Simangunsong, Daniel Simatupang, Parlin Marpaung, dan Eukaristi Taileleu.
KMD Bikers berangkat sejak Jumat pukul 11.00 WIB dari Pematangsiantar lalu sampai di pelabuhan Ajibata pukul 12.30 WIB. Sampai di Ajibata rombongan menunggu kapal feri menuju Tomok. Pada pukul 14.00 WIB kapal KMP Tao Toba II berangkat dan tiba di Tomok pukul 16.00 WIB. Setelah itu kembali lagi berkendara menuju Pangururan dan tiba pada pukul 16.45 WIB. Sejenak beristirahat dan disambut hangat oleh Praeses Distrik VII Samosir Pdt Debora F. Sinaga MTh.
Selanjutnya pada  pukul 17.00 WIB rombongan kembali melakukan perjalanan menuju Desa Sianjur Mulamula, kaki gunung Pusuk Buhit. Lalu petualangan pendakian gunung Pusuk Buhit dimulai pukul 18.00 WIB. Meski cuaca yang kurang bersahabat, suhu dingin dan jalan yang licin tidak mengurangi semangat KMD Bikers untuk mendaki. Tim KMD Bikers tetap menempuh jalan Pusuk Buhit dengan mobil dan sepeda motor sebisa mungkin sampai kepada jarak yang bisa ditempuh. Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki.
Pusuk Buhit adalah Gunung di atas desa Sianjur Mulamula dengan ketinggian berkisar 1.800 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL). Pusuk Buhit tidak kalah menariknya dengan Gunung Mahameru seperti yang ada dalam film layar lebar 5 CM. Bahkan data tentang Pusuk Buhit sudah mudah diakses melalui dunia maya seperti Google, Yahoo dan Wikipedia. Selain karena keindahan alamnya yang berbentuk 3 Dimensi. Di Pusuk Buhit kita juga akan merasakan bagaimana dekatnya dengan awan yang mengepul dan suara angin yang bergemuruh. Jalan menuju puncak Pusuk Buhit itu berliku-liku dan di tepi jalan terdapat jurang. Perbukitan tersebut ditumbuhi ilalang dan berbagai pepohonan kecil serta pohon cemara.
Selain itu, Pusuk Buhit juga mempunyai segudang sejarah, kebudayaan, mitos dan kepercayaan. Konon katanya, Pusuk Buhit merupakan asal usul leluhur orang Batak. Di Pusuk Buhit terdapat batu-batu besar, dimana sebagian batu itu dipakai untuk tempat mempersembahkan sajian kepada roh atau yang disebut dengan mamele bagi orang yang menyakininya terutama bagi penganut Si Raja Batak. Bahkan sebagian batu diberikan tanda seperti Batu Pertolongan, Batu Parsaktian, Batu Si Raja Babiat (Tiger).
Di Puncak Pusuk Buhit kita akan melihat sebuah tempat ‘pamelean’ yang berbentuk segitiga dan di atasnya ada tujuh cawan, sirih, rokok, dan berbagai pelean lainnya. Di situ juga berkibar bendera bangsa Batak dengan tiga warna yaitu warna merah, putih dan hitam. Puncak Pusuk Buhit diyakini pernah dikunjungi oleh Sang Pencipta Alam atau Debata Mulajadi Nabolon. Pusuk Buhit sungguh alam yang indah, penuh misteri dan sejarah, aset yang bisa dibanggakan dan perlu dilestarikan. 

03 September 2014

HALUAON NA SIAN DEBATA

3 MUSA (Imamat) 25: 39-43

HALUAON NA SIAN DEBATA

1.      Buku 3 Musa manang Imamat dirajumi do buku na sinurat ni si Musa. Hata Imamat patuduhon ulaon hamalimon laho patuduhon bangso Israel songon bangso na jinou, na pinapulik, na pinorbadiaan laho manghobasi Tuhan i. Laos di buku Imamat marisihon patik, uhum, siradotan ni bangso Israel di ngolu parugamoon dohot parange ni bangso I di parngoluan siganup ari. Buku 3 Musa laho mangaturhon parngoluan ni bangso Israel di bagasan parsombaon tu Debata (Ibadah) dohot di pengaturan ni ngolu na tung mansai rinci. Nunga diaturhon nasida taringot tu angka siulahonon ni bangso Israel di sipanganon-siinumon na patut/ halal manang na haram, angka ulaon habadiaon, bahkan ro di angka ulaon sipasidingon. Jadi di bagasan buku 3 Musa nunga adong angka anjuran na naeng siulahononhon dohot larangan tu angka na so jadi siulahonon. Di bagasan turpuk on diaturhon do taringot tu Hatoban Marga Israel.

 

2.      Manghaholongi Dongan Jolma (Ay. 39-40) Songon bangso manang parangan ni Debata sai disosohon do asa mangahaholongi dongan jolma. Ulaon na patut dipatupa angka sisean/ siihuthon Tuhan Jesus ingkon manghangoluhon holong I sandiri. Dasor utama na ingkon sipeopon laho mangulahon angka patik I ima habiaran mida Debata. Ingkon ingoton nasida do bangso Israel na pinalua ni Jahowa sian angka bangso na asing na marhuaso, na niasian ni Tuhan Debata asa gabe parasi roha. Sialani i termasuk do memperlakukan hatoban dohot denggan bagian ni manghaholongi dongan jolma. (Pangantusion ni hatoban dison ima jolma na dibahen gabe pangurupi manang parkarejo na posi jala ndang patut. Hatiha I masa dope tradisi jual-beli hatoban, boi doi alani angka parpadanan diantara nasida, boi doi alani angka na tartaban alani ni talu marporang. Jala sahalak hatoban ima gabe hak milik ni tuanna). Di ayat 39-40, adong poin na diaturhon ima a) Tung sura lam marpogos donganmu di lambungmu ==> ndang jadi dohononmu ibana mangula ulaon ni hatoban. b) Ingkon songon halak gajian manang panginsua ibana ==> sahat ro di taon parolopolopon. Buku 3 Musa marrumanghon patik Musa, alai isina tongtong do laho patuduhon ulaon hahomion dohot holong ni Debata.

3.      Haluaon/ Teologi Pembebasan na sian Debata (Ay. 40 b - 42). Adong do tingki naung ditotophon gabe manang taon parolopolopon: taon Jobel na gabe tingki las ni roha di saluhut halak baik sahalak tuan manang hatoban. Taon palimapuluhon laho patupahon saluhut angka ulaon parasinirohaon, paluahon/ pembebasan tu angka hatoban dohot saluhut praktek-praktek na so patut di hajolmaon. Disima disosohon laho mangurupi angka na pogos, palua angka na tarrante, paulakhon status hadaulaton ni hatoban gabe merdeka, dohot paulakhon na patut di angka naung mangula. Di taon parasinirohaon HKBP on naeng pahinsathon muse angka ulaon parasinirohaon (diakonia). Nian dang holan di partingkian sisongoni, halak na mangihuthon Debata laho patupahon angka na denggan, alai ingkon torus do nang mangulahon parasinirohaon i. Sian I ma tarida, patar do hadirion ni Debata na bersifat paluahon, pamalumhon (Allah yang membebaskan dan menyembuhkan). Dipaingot Debata do nasida songon dia haruar sian tano Misir jala songon bangso na olo paisolat di angka bangso na asing, alani I ingkon sai ingotonna ma patupahon asi ni roha, ala nunga jumolo di haholongi Debata saluhut manisia I (Sola Gratia).

Perlakuan na denggan (Ay. 43). Dipartingkian sisaonari on lam diajari do nang hita laho patupahon angka na denggan termasuk memperlakukan halak dohot denggan. Nunga lam meningkat angka ajaran sosial, Hak Azasi Manusia (HAM), Perikemanusiaan, tarlumobi ma Hata ni Debata naung jumolo mangaturhon I di Kitab Imamat. Ndang jadi maporanhu pangarajaionmu di ibana, ai ingkon habiaranmu do Debatam. Lam dipahembang angka pande do nuaeng panandaion tu Debata marhite angka patupahon holong ni roha (songon John Stott di Isu-isu Global: Ciri Khas Allah ialah mengangkat orang yang hina dina). Saluhut angka naniula ni Tuhan Jesus: Pamalumhon angka na marsahit, mardongan rap dohot angka pardosa jala paubahonsa, ima laho patuduhon Tuhan Jesus ro tu portibion laho mamboan haluaon ni jolma. AMEN