- Saat Teduh
-
BERNYANYI BE 2: 1 Naeng
Pujionhu Ho Jahowa
Naeng pujionhu Ho Jahowa, ai Ho do Debata na tutu i.
Sai suru Tondi Parbadia tu au asa hupuji goarMi.
Marhitehite Jesus, AnakMi; asa lomo rohaM di endengki.
Renungan:
Ay.
Pagi: Yunus 4: 6-9
Ay.
Mlm: Mazmur 34: 17-18
Ay. Harian : Ulangan 9: 6
“Jadi
ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu
negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar
tengkuk!”
===
TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI ===
Kita sering
mendengarkan kata “Bagai kacang lupa akan kulitnya”. Istilah itu hendak
mengatakan seseorang yang telah melupakan jasa orang yang telah berjasa
kepadanya. Ia lupa kepada sosok yang telah melindunginya selama ini. Hal
seperti itu sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam berteman, keluarga,
rekan kerja bahkan kepada Tuhan itu sendiri. Hal itu juga terjadi pada bangsa
Israel, sehingga Tuhan Allah melalui Musa berkali-kali mengingatkan bangsa
tersebut agar tidak terjatuh ke dalam kesombongan yang membuat mereka lupa
diri. Mereka sering melupakan pertolongan Tuhan, bahkan menganggap keberhasilan
mereka adalah karya sendiri. Tetapi dalam Firman Tuhan hari ini, mereka
diperingatkan untuk tidak menyombongkan diri, sekalipun mereka dapat menduduki
tanah orang-orang Enaq bukanlah karena kebaikan mereka atau kehebatan mereka
dalam berperang, tetapi itu semua dapat terjadi hanya oleh karena pengasihan
Tuhan Allah sendiri.
Dalam masa kini, perubahan semakin
dinamis. Kehidupan seseorang dapat mengalami lompatan-lompatan dalam tahap
kehidupan yang begitu cepat. Misalnya seseorang yang dulu dianggap ‘miskin’
dapat tiba-tiba menjadi kaya, seseorang yang dulu dianggap tidak perlu dapat
tiba-tiba menjadi sosok yang sangat penting dan hal itu juga berlaku sebaliknya
ada yang dulunya dia begitu dihormati tiba-tiba dia dapat kehilangan segalanya.
Untuk perkara-perkara demikian setiap orang percaya harus mempersiapkan mental
dan rohaninya dengan baik supaya dia tidak kaget (shock). Jika dia
mengalami penurunan taraf hidup yang drastis dia tidak menjadi down,
minder bahkan menjadi rendah diri, sedangkan jika mengalami kenaikan taraf
hidup yang drastis dia tidak menjadi sombong, angkuh; melupakan orang yang
berjasa terlebih melupakan pertolongan Tuhan. Kita harus mempersiapkan mental yang
baik, apabila terjadi kenaikan hidup yang drastis maka kita tidak menjadi star
sindrom.
Salah satu nasehat melalui Firman
hari ini adalah agar kita tetap menjadi rendah hati dan selalu menyadari bahwa
setiap langkah dalam kehidupan kita adalah pengasihan dari Tuhan. Kesadaran akan
hidup hanya oleh kasih karunia Tuhan Allah (Sola Gratia), bukan hanya menjadi
slogan tetapi dapat menjadi pengontrol di dalam diri kita agar tetap menjadi
orang yang rendah hati. Kita dapat menikmati dan berbangga diri atas pencapaian
tertentu tetapi harus dikemas atau dibawakan seturut dengan kehendak Tuhan. Pencapaian
tertentu yang telah kita miliki hendaknya kita gunakan untuk semakin dekat dan
semakin taat kepada Tuhan.
. AMIN
Syalom!
Tabe
Pdt.
YeS
-
DOA SYAFAAT :
___________________________
-
BERNYANYI BE 194: 1 Aut So
Asi RohaM
Aut so asi rohaM, aut so godang basaM, tu dia au?
Alai dibaen basaM dohot asi
rohaM tu surgo au.
-
DOA BAPA KAMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar