29 Agustus 2024

TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI

 -       Saat Teduh

-       BERNYANYI BE 2: 1 Naeng Pujionhu Ho Jahowa

Naeng pujionhu Ho Jahowa, ai Ho do Debata na tutu i.

Sai suru Tondi Parbadia tu au asa hupuji goarMi.

Marhitehite Jesus, AnakMi; asa lomo rohaM di endengki.

Renungan: 


Ay. Pagi: Yunus 4: 6-9

Ay. Mlm: Mazmur 34: 17-18

Ay. Harian : Ulangan 9: 6

“Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!

=== TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI ===

Kita sering mendengarkan kata “Bagai kacang lupa akan kulitnya”. Istilah itu hendak mengatakan seseorang yang telah melupakan jasa orang yang telah berjasa kepadanya. Ia lupa kepada sosok yang telah melindunginya selama ini. Hal seperti itu sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam berteman, keluarga, rekan kerja bahkan kepada Tuhan itu sendiri. Hal itu juga terjadi pada bangsa Israel, sehingga Tuhan Allah melalui Musa berkali-kali mengingatkan bangsa tersebut agar tidak terjatuh ke dalam kesombongan yang membuat mereka lupa diri. Mereka sering melupakan pertolongan Tuhan, bahkan menganggap keberhasilan mereka adalah karya sendiri. Tetapi dalam Firman Tuhan hari ini, mereka diperingatkan untuk tidak menyombongkan diri, sekalipun mereka dapat menduduki tanah orang-orang Enaq bukanlah karena kebaikan mereka atau kehebatan mereka dalam berperang, tetapi itu semua dapat terjadi hanya oleh karena pengasihan Tuhan Allah sendiri.

            Dalam masa kini, perubahan semakin dinamis. Kehidupan seseorang dapat mengalami lompatan-lompatan dalam tahap kehidupan yang begitu cepat. Misalnya seseorang yang dulu dianggap ‘miskin’ dapat tiba-tiba menjadi kaya, seseorang yang dulu dianggap tidak perlu dapat tiba-tiba menjadi sosok yang sangat penting dan hal itu juga berlaku sebaliknya ada yang dulunya dia begitu dihormati tiba-tiba dia dapat kehilangan segalanya. Untuk perkara-perkara demikian setiap orang percaya harus mempersiapkan mental dan rohaninya dengan baik supaya dia tidak kaget (shock). Jika dia mengalami penurunan taraf hidup yang drastis dia tidak menjadi down, minder bahkan menjadi rendah diri, sedangkan jika mengalami kenaikan taraf hidup yang drastis dia tidak menjadi sombong, angkuh; melupakan orang yang berjasa terlebih melupakan pertolongan Tuhan. Kita harus mempersiapkan mental yang baik, apabila terjadi kenaikan hidup yang drastis maka kita tidak menjadi star sindrom.

            Salah satu nasehat melalui Firman hari ini adalah agar kita tetap menjadi rendah hati dan selalu menyadari bahwa setiap langkah dalam kehidupan kita adalah pengasihan dari Tuhan. Kesadaran akan hidup hanya oleh kasih karunia Tuhan Allah (Sola Gratia), bukan hanya menjadi slogan tetapi dapat menjadi pengontrol di dalam diri kita agar tetap menjadi orang yang rendah hati. Kita dapat menikmati dan berbangga diri atas pencapaian tertentu tetapi harus dikemas atau dibawakan seturut dengan kehendak Tuhan. Pencapaian tertentu yang telah kita miliki hendaknya kita gunakan untuk semakin dekat dan semakin taat kepada Tuhan.

. AMIN

Syalom! Tabe

Pdt. YeS

-       DOA SYAFAAT : ___________________________

-       BERNYANYI BE 194: 1 Aut So Asi RohaM

Aut so asi rohaM, aut so godang basaM, tu dia au?

Alai dibaen basaM dohot asi rohaM tu surgo au.

-       DOA BAPA KAMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar