16 Desember 2024

ACARA NATAL KELUARGA

 

ACARA NATAL KELUARGA

 

 

 

Tahun 2024

 

Persiapan:

v Sebelum kebaktian dimulai, kantong persembahan dan lilin sudah dipersiapkan dan memilih siapa-siapa yang akan menyalakan lilin pada acara no. 7.

v Menentukan siapa yang memimpin acara dan pemimpin Doa syafaat.

1.  BERNYANYI BN H NO. 57: 1 + 3 SUDAH TIBA HARI RAYA /Nunga jumpang muse.     BL. 202

¯ Sudah tiba hari raya yang kudus. Hari Natal Jurus’lamat dunia. Tuhan datang dari Surga yang kudus menebus umat-Nya. Ref. Kemuliaan bagi Allah, damai bagi s’luruh dunia. Manusia yang percaya berkenan pada-Nya.

¯ Kami sujud menyembah kepada-Mu. Yang membawa damai bagi dunia. Curahkanlah bagi kami rahmat-Mu, damai dan sejahtera. Ref. Kemuliaan bagi Allah….

 

2. DOA UNTUK MENGAWALI IBADAH.   (P=  Pemimpin; Kel.= Keluarga)

P   :    Di dalam Nama Allah Bapa, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus; Kita laksanakan ibadah Natal Keluarga ini. Imanuel: Tuhan beserta kita.

Kel:    Amin.

P    :    Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Tuhan beserta kita.

Kel :    Amin.

P    :    Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah, Bapa yang ada di surga! Dari segenap hati, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada-Mu. Engkau mengutus AnakMu Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kami dari dosa dan kematian. Engkau sungguh mengasihi kami yang hina ini dan mengutus AnakMu Tuhan Yesus Kristus, supaya kami percaya dan beroleh hidup yang kekal. Kami mohon kepada Tuhan, terangilah hati kami yang gelap ini dengan Roh Kudus agar kami mengenal Juruselamat yang lahir itu. Kami percaya Engkaulah yang menyertai kami. Terimalah pujian kami ini menjadi kemuliaan bagi NamaMu.

Kel :   Amin.

3.  BERNYANYI BN H NO.  615: 1   TERDENGAR SUARA MALAIKAT / Tarbege surusuruan marende  BL. 615

¯   Terdengar suara malaikat menyanyikan pujian. Dari bukit, dari lembah kidung pujian bergema. Gloria, muliakan Tuhan. Gloria, muliakan Tuhan.

 

4.  LITURGI KELUARGA : Kelahiran Tuhan Yesus Kristus

(LUKAS 2 : 1 - 14)

(P: Pemimpin;   Lk: Laki-laki;   Pr: Perempuan;   S: Semua)

P    :    Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.

Lk:     Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.

P:        Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.

Pr:     Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud

P:        supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.

Lk:     Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,

P:       dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Pr:      Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

P:        Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Lk: Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

P:        Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Pr:      Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

P:        Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

S:       "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." AMIN!.

(Apabila ada, dilanjutkan dengan liturgi yang diperoleh dari Natal di Gereja.)

7.   BERNYANYI BN. H NO. 54: 1 + 3   MALAM KUDUS / Sonang ni bornginna i.            BL. 64

(Penyalaan lilin)

¯ Malam kudus, sunyi senyap, bintang-Nya gemerlap. Jurus’lamat umat manusia, sudah lahir di dunia. Kristus Anak Daud, Kristus Anak Daud.

¯ Malam kudus, penuh berkat, umat-Mu bahagia. Manusia Kau s’lamatkan dari maut kar’na dosanya. Yesus Sang Penebus, Yesus Sang Penebus

8. RENUNGAN NATAL:                   

TOPIK : BERJUMPA DENGAN ALLAH DALAM KELUARGA

IMAMAT 26 : 12

"Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku”.

Berbagai peraturan Taurat yang prinsip maupun yang detail yang telah dituliskan dalam kitab Imamat ini adalah perintah dan petunjuk yang mengatur bagaimana seharusnya sikap umat Allah kepada Allah, Sang Pemilik dan Penebus mereka. Mereka adalah milik Allah, karena itu mereka harus taat mutlak kepada-Nya. Allah yang berhak atas kesetiaan umat dan berdaulat atas hidup mereka menjanjikan berkat melimpah bagi kesetiaan dan ketaatan itu (ayat 3-13). Segala berkat yang dijanjikan ini berkaitan erat dengan menikmati hidup persekutuan dalam ikatan Perjanjian Sinai. Segala berkat ini adalah konsekuensi hidup sesuai dengan kekudusan Allah. Dan hasilnya Allah akan menyertai dan membela mereka senantiasa. Sebaliknya, ketidaktaatan mereka kepada Allah, yang bisa diwujudkan dengan penyembahan berhala, ketidakadilan sosial di antara sesama umat, dan berbagai pelanggaran dosa lainnya akan menghasilkan konsekuensi hukuman dahsyat. Hukuman-hukuman yang diuraikan di ayat 14-39 adalah konsekuensi hidup yang tidak kudus, sehingga tidak mungkin bisa menikmati kehadiran dan perjumpaan dengan Allah. Umat Israel menderita karena menjalani hidup di luar peraturan Allah. Hanya pertobatan yang sungguh-sungguh akan mengembalikan mereka pada kasih Allah dan dapat menikmati kembali hadirat-Nya (ayat 40-45).

Berbicara tentang kehadiran Allah bagi kebanyakan orang, selalu dihubungkan dengan kesuksesan, kelancaran usaha, kesembuhan, lulus ujian, dll. Kalau kita menganggap hal ini tidak benar (memang seharusnya demikian), namun kenyataanya tidak sama dengan pola tingkah laku hidup kita sehari-hari. Contohnya: Apa yang kita pikirkan ketika kita kena musibah, ketika keluarga kita mengalami penyakit krisis, atau ketika bencana alam, maka umumnya manusia selalu "bertanya" dimanakah Allah? Apakah dosa dan kesalahanku (Allah tidak hadir atau menghukum), dst.

Teks diatas menunjukkan perjanjian Allah dan umat yang inisiatif utamanya adalah ALLAH, hal ini berarti bahwa tidak ada sesuatupun dan oleh siapapun yang dapat membatalkan pernyataan tersebut. Lalu persoalannya dimana? Manusialah yang tidak memiliki komitment untuk tetap menjadikan DIA sebagai Allah disepanjang waktu-waktu hidupnya; sehingga pada saat susah, sakit, bahaya, manusia kehilangan relasi dengan ALLAH dan menganggap ALLAH tidak hadir, padahal manusialah yang tidak hadir dari hadapan ALLAH. Kalau manusia selalu menerima kehadiranNya di setiap detik, maka ketika susah, sakit, bahaya, ia justru BERJUMPA dengan ALLAH yang mengasihinya.

Dalam setiap Perayaan Natal kita selalu diingatkan bahwa Allah hadir di tengah-tengah manusia dengan kelahiran AnakNya Tuhan Yesus Kristus ke dunia ini, sehingga Allah dapat merasakan apa yang dirasakan oleh manusia, baik sukacita ataupun dukacita. Kesadaran "baru" kita dalam Natal ini adalah ALLAH hadir di tengah-tengah keluarga kita, sekalipun kita ada dalam kesusahan, sakit, bahaya, karena DIA adalah Allah kita dan kita adalah milikNya. Memang sebagian orang secara konseptual sudah memahaminya, tetapi yang paling penting adalah kepandaian religius/kemampuan kita untuk mengkorelasikan perjumpaan dengan Allah dengan kejadian hidup kita sehari-hari. 

Bagaimana supaya kita merasakan kehadiranNya?

  1. Bersekutu dengan TUHAN, dengan membaca Firman dan berdoa di dalam keluarga, akan melatih pikiran dan perbuatan sesuai Firman Tuhan. Bersekutu dengan orang-orang percaya, melatih diri menjadi berkat bagi semua orang. Satu hal yang perlu kita ingat: “Orang yang hidup dalam Firman Tuhanlah yang benar-benar dapat merasakan kehadiran Allah”.
  2. Menerima Keputusan TUHAN yang paling baik bukan di ranah konsep, tetapi di hati terdalam dengan kesadaran penuh bahwa Ia jauh mengasihi kita lebih dari diri kita sendiri.

Ingatlah, keluarga tidak mungkin merasa damai sejahtera bila hidup di luar Firman Tuhan, maka itu hiduplah di dalam TUHAN. Amin

7.  BERNYANYI BN H NO. 616: 1 MALAM KUDUS DI LANGIT / Uli na I Di Borngin Na Badia   BL. 616

¯  Malam kudus di langit bertaburan. Cahaya bintang terang gemerlap. Malam ini t’lah lahir Jurus’lamat. Di kandang domba di palungannya. Dunia gelap beroleh pengharapan melihat sinar Jurus’lamatnya. Oh indahnya, dengar kidung malaikat. Malam kudus, lahir Sang Penebus. Malam kudus, lahir Sang Penebus

8.  DOA SYAFAAT

9.  BERNYANYI BN H NO. 52: 1 – 2  SUNGGUH BAHAGIA /     Hatuaon do    BL. 55

¯  Sungguh bahagia, hati ceria, Yesus lahir di dunia. ;:;Tuhan melawat, kita pun s’lamat. Mari nyanyi dengan bergemar;:;.                                                    

¯   Sungguh bahagia hati ceria, Yesus lahir di dunia. ;:;damai surgawi, damai di bumi. Mari nyanyi dengan bergemar;:;

 

10. DOA BAPA KAMI + AMIN-AMIN-AMIN

11. BERSALAM-SALAMAN - MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar