18 November 2014

KMD BIKERS BACK TO NATURE




KMD BIKERS “BACK TO NATURE”
            Koinonia Marturia Diakonia (KMD Bikers) di bawah naungan Departemen Diakonia melakukan aksi “Back To Nature” pada Jumat sampai Minggu, 19 – 21 September 2014 ke Pusuk Buhit - Pangururan, Toba Samosir, Sumatera Utara. Dalam kegiatan ini KMD Bikers melakukan pendakian gunung dan pembersihan sampah di Pusuk Buhit, penanaman bibit pohon di Pusuk Buhit dan di kompleks Gereja HKBP Pangururan, dan diakhiri dengan kunjungan Gereja HKBP di Pangururan seperti Pangururan Kota, Buhit, dan Pintusona.
Tim KMD Bikers diikuti 4 orang pendeta: Kepala PA Elim Pdt Junaedy Sitinjak STh, Kepala Biro Anak Jalanan dan Pelatihan Kerja Pdt Timbul Sitanggang STh, Pdt Henry Simanjuntak STh, Pdt Samuel Banjarnahor. 4 orang Calon Pendeta: CPdt Agus Siagian STh, CPdt Roy Nainggolan STh, CPdt Samuel Sitompul STh, CPdt David Nababan STh.
Para pendaki yang ikut: Topo Udra Napitupulu, Daniel Turnip, Junjung Panggabean, Hendra Silitonga, Yefta Situmeang, Jonatan Sibarani, Perwin Simanullang, Henro Siregar, Ridho Parhusip, Florensia Hasibuan, Elfrida Siburian, Bangga Manalu, Kristina Sibarani, Epi Sihombing, Korry Lumbantoruan, Reiner Silitonga, Monang Sagala, Antonius Gultom, Jepriman Sormin, Jepri Tobing, Aprisando Harianja, Paulus Simamora, Friedrich Simangunsong, Daniel Simatupang, Parlin Marpaung, dan Eukaristi Taileleu.
KMD Bikers berangkat sejak Jumat pukul 11.00 WIB dari Pematangsiantar lalu sampai di pelabuhan Ajibata pukul 12.30 WIB. Sampai di Ajibata rombongan menunggu kapal feri menuju Tomok. Pada pukul 14.00 WIB kapal KMP Tao Toba II berangkat dan tiba di Tomok pukul 16.00 WIB. Setelah itu kembali lagi berkendara menuju Pangururan dan tiba pada pukul 16.45 WIB. Sejenak beristirahat dan disambut hangat oleh Praeses Distrik VII Samosir Pdt Debora F. Sinaga MTh.
Selanjutnya pada  pukul 17.00 WIB rombongan kembali melakukan perjalanan menuju Desa Sianjur Mulamula, kaki gunung Pusuk Buhit. Lalu petualangan pendakian gunung Pusuk Buhit dimulai pukul 18.00 WIB. Meski cuaca yang kurang bersahabat, suhu dingin dan jalan yang licin tidak mengurangi semangat KMD Bikers untuk mendaki. Tim KMD Bikers tetap menempuh jalan Pusuk Buhit dengan mobil dan sepeda motor sebisa mungkin sampai kepada jarak yang bisa ditempuh. Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki.
Pusuk Buhit adalah Gunung di atas desa Sianjur Mulamula dengan ketinggian berkisar 1.800 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL). Pusuk Buhit tidak kalah menariknya dengan Gunung Mahameru seperti yang ada dalam film layar lebar 5 CM. Bahkan data tentang Pusuk Buhit sudah mudah diakses melalui dunia maya seperti Google, Yahoo dan Wikipedia. Selain karena keindahan alamnya yang berbentuk 3 Dimensi. Di Pusuk Buhit kita juga akan merasakan bagaimana dekatnya dengan awan yang mengepul dan suara angin yang bergemuruh. Jalan menuju puncak Pusuk Buhit itu berliku-liku dan di tepi jalan terdapat jurang. Perbukitan tersebut ditumbuhi ilalang dan berbagai pepohonan kecil serta pohon cemara.
Selain itu, Pusuk Buhit juga mempunyai segudang sejarah, kebudayaan, mitos dan kepercayaan. Konon katanya, Pusuk Buhit merupakan asal usul leluhur orang Batak. Di Pusuk Buhit terdapat batu-batu besar, dimana sebagian batu itu dipakai untuk tempat mempersembahkan sajian kepada roh atau yang disebut dengan mamele bagi orang yang menyakininya terutama bagi penganut Si Raja Batak. Bahkan sebagian batu diberikan tanda seperti Batu Pertolongan, Batu Parsaktian, Batu Si Raja Babiat (Tiger).
Di Puncak Pusuk Buhit kita akan melihat sebuah tempat ‘pamelean’ yang berbentuk segitiga dan di atasnya ada tujuh cawan, sirih, rokok, dan berbagai pelean lainnya. Di situ juga berkibar bendera bangsa Batak dengan tiga warna yaitu warna merah, putih dan hitam. Puncak Pusuk Buhit diyakini pernah dikunjungi oleh Sang Pencipta Alam atau Debata Mulajadi Nabolon. Pusuk Buhit sungguh alam yang indah, penuh misteri dan sejarah, aset yang bisa dibanggakan dan perlu dilestarikan.