23 Agustus 2014

Refleksi 17 AGUSTUS





REFLEKSI 17 AGUSTUS
Oleh: Yeftalius Situmeang
            17 Agustus adalah salah satu hari yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia tepatnya hari proklamasi kemerdekaan dan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sampai 2014 ini Indonesia sudah merdeka selama 69 tahun. Peristiwa tersebut merupakan momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan dan menghangatkan kembali rasa nasionalisme.
            Kecintaan terhadap bangsa dan negara sendiri tidak terlepas dari semangat dan usaha, penjiwaan dan perbuatan, serta kesadaran segenap rakyat Indonesia dalam mengisi kemerdekaan ini menjadi kehidupan yang lebih baik, damai, adil, makmur dan sejahtera. Tanggal 17 Agustus menjadi hari yang spesial bagi banyak orang. Banyak respon masyarakat terhadap hari tersebut, sebagian orang merayakannya dengan cukup meriah dengan cara melakukan kegiatan seperti panjat pinang, tarik tambang, lomba makan kerupuk, lari goni, memasukkan paku ke dalam botol, dan lain-lain. Tetapi sebagian orang merasakannya biasa-biasa saja dan tidak jarang 17 Agustus juga menjadi hari yang penuh dengan refleksi dan kritikan terhadap apa yang perlu dimerdekakan dan apa yang perlu dibenahi dalam negeri ini.
Menunjukkan kepedulian terhadap bangsa dan negara (nasionalisme) juga tidak cukup hanya mengkritisi sebelah pihak tanpa pernah melihat sisi positifnya. Pemerintah juga membutuhkan perhatian yang besar terutama dari rakyatnya secara keseluruhan tanpa terkecuali. Pelaksana pemerintah itu sendiri juga adalah manusia, oleh karena itulah pemerintah tidak terlepas dari aspek-aspek kejiwaan layaknya seorang manusia yang hidup yang memiliki berbagai emosi. Jika kita cermat melihat dinamika pergerakan suatu pemerintahan maka akan terlihat bagaimana suatu kebijakan politik yang dikerjakan oleh pemerintah itu juga berlandaskan kasih sayang terhadap rakyatnya sendiri. Apabila tidak ada lagi kasih sayang dari pemerintah maka roda pemerintahan tidak akan berjalan dan secara otomatis cita-cita luhur bersama seperti adil, makmur dan sejahtera tidak akan tercapai.
Mendengar kata pemerintah banyak reaksi yang timbul dalam hati masyarakat. Diantaranya beberapa masyarakat akan langsung merasa pesimis, ada yang langsung berpikiran pemerintah adalah struktur yang rumit dan berbelit-belit, carut-marut masalah negara, ketidakadilan dalam hukum dan sosial, masalah pluralisme dalam masyarakat, penanganan suatu masalah yang tidak tegas, maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu mungkin sudah banyak tertanam dalam pikiran bahkan batin masyarakat. Konflik-konflik yang demikian membutuhkan solusi dan penanganan lanjutan yang lebih serius.
Di sisi lain, masyarakat juga mempunyai perspektif yang berbeda dari keluhan-keluhan di atas. Justru masih banyak masyarakat yang optimis dan selalu penuh pengharapan terhadap pemerintah yang sedang melaksanakan tugasnya bisa membawa perubahan yang lebih baik. Seandainya hasil usaha pemerintah tidak terlihat secara langsung, rakyat yang baik akan memperlihatkan sikap pemakluman bahwa usaha pemerintah itu sedang mengalami proses menuju hasil. Pemakluman yang dimaksud bukanlah suatu kebodohan yang pasrah melainkan suatu kebijaksanaan dalam masyarakat untuk tidak menuntut apa yang dibutuhkannya saja tetapi ikut berperan dalam mengusahakan kebaikan bersama.
Apresiasi dari masyarakat terhadap pemerintah atas kerja keras dan usaha pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, setidaknya atas jasa-jasa mereka dalam menjalankan pemerintahan merupakan sebuah spirit (semangat, dukungan) bagi pemerintah. Pemerintah dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pemerintah dan masyarakat merupakan mesin dalam mencapai tujuan bersama. Masyarakat dan pemerintah bukanlah suatu musuh tetapi sebagai partner kerja. Oleh karena itulah tidak mungkin suatu sistem negara berjalan tanpa ada pemerintah.
Masyarakat juga harus memberi semangat atau dukungan kepada pemerintah yang selalu bekerja untuk rakyat. Rakyat bisa saja menilai suatu pemerintahan dengan citra yang kurang positif lagi tetapi yang pasti tidak semua kalangan menilai seperti itu. Sebagai rakyat dari negara yang sedang berkembang ini juga harus cerdas dan objektif dalam menilai apa yang mereka lihat. Jika memang kinerja pemerintahan bagus maka rakyat pun tidak akan segan-segan dalam memberikan applaus terhadap pemerintahan. Maksudnya kedua belah pihak dilibatkan untuk saling memberikan semangat.
Ide-ide pembangunan bukan hanya milik dari pemerintahan dan oknum-oknum yang bekerja untuk pemerintahan saja tetapi banyak aspirasi segar dan inovatif yang datang dari masyarakat itu sendiri mulai dari kalangan bawah hingga masyarakat kalangan atas. Itulah tandanya bahwa kita adalah negara demokrasi dengan filosofi dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Ide-ide itu merupakan suatu pemberian yang berharga dari rakyat untuk pemerintah. Suara-suara perjuangan dari masyarakat merupakan suatu hadiah bagi pemerintah karena tugas dan eksistensi pemerintah salah satunya adalah mendengar jeritan rakyat. Menunjukkan rasa nasionalisme akan terlihat ketika bersama-sama merasakan suka dan sepenanggungan dalam beban bersama. Jika pemerintah dalam masalah maka sangatlah dibutuhkan pengertian dan pertimbangan solusi dari masyarakat. Masyarakat yang baik akan menghindari memperkeruh suasana politik dengan tujuan yang destruktif (merusak).
Meskipun demikian bentuk penyampaian aspirasi yang dimaksud bukan hanya kata-kata yang enak untuk didengar oleh pemerintah saja tetapi masyarakat juga bebas dan merdeka untuk terus menyampaikan inspirasinya secara kritis. Kritik justru menjadi suatu kehangatan dan gambaran suasana yang hidup dalam suatu lembaga. Penyampaian kritik juga haruslah bijaksana dan konstruktif (membangun) karena sesungguhnya kesulitan bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja.
Dengan Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia yang ke-68 ini, maka persatuan dan kesatuan semua masyarakat Indonesia semakin erat, peduli, nasionalis, dan mampu saling menghargai dan menghormati. Dengan demikian akan tercapai harapan dari pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan mewujudkan masyarakat madani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar